Nabila dihadapkan pada dua keadaan yang bertolak belakang dalam sudut hatinya. Ia harus melepaskan kebahagiaannya demi orang lain atau bersikap egois demi kebahagiannya sendiri. Pernah ia meluruhkan ego, nyatanya semua itu ternyata hanya sebuah kesia-siaan saja. Hingga akhirnya seorang pria bisa membuat Nabila sadar bahwa dirinya pun butuh bahagia. Namun, apakah pria itu yang membawanya pada bahagia? * ON GOING, kalo gak ada halangan, insyaa Allah tayang tiap hari. Karena aku masih nyicil ngetiknya. Yang suka, jangan lupa kasih vote atau komen yang banyak di paragraf-paragraf yang menggemaskan!