Premis:
Sepasang remaja pemuda Funkei bersama gadis Onna tiba di gedung sekolah dengan persenjataan senapan api lengkap yang bertujuan membasmi Kijang, lalu disambut oleh seorang pelayan wanita Mocca melalui ranah rekaan.
Keduanya sempat ragu dengan sambutan Mocca, tetapi pada akhirnya mereka sepakat menerimanya, selanjutnya Funkei, Onna, dan Mocca lanjut keliling kompleks gedung hingga bertemu dengan Kijang yang mereka cari di lantai teratas, tetapi berakhir gagal lantaran kehabisan waktu.
Uraian (blurb):
"Perkenalkan, saya adalah Mocca, penyambut tangan terbuka engkau sekalian. Terima kasih sudah bersedia memasuki gerbang buatan saya."
"Apa alasanmu menolong kami?" Funkei bertanya seakan-akan menuduh. "Jangan mengira kami akan telan bantuan kau begitu saja. Pasti kau mengharapkan sesuatu dari kami sebagai imbalan penyelamatan."
"Sejujurnya, saya tidak mengharapkan apa pun selain ucapan terima kasih engkau. Namun ..., berkenankah engkau sekalian mengajak saya sebagai Pembantu?"
"... Dapatkah kau membela diri kau sendiri?"
"Hmm. Apakah boleh kalau saya sembunyi saja-?"
"Mocca, kami enggak peduli bila aku dan rekanku terjebak selamanya di sini. Tujuan akhir kami hanyalah satu, yaitu melenyapkan Kijang, dan aku berfirasat besar bahwa kaulah Kijang yang sedang kami buru."
"Sungguh, jadi engkau lebih memilih terjebak selamanya saja?" ancam Mocca mengeritkan rahang, kesal sejadi-jadinya.
"Yakinkan kami dahulu bahwa kau bukanlah ancaman nyata yang berniat jahat menusuk kami dari belakang," titah Onna tegas keras. "Tanpa perlu kaubilang pun, aku tahu betul bahwa kau dapat melenyapkan kami semudah jentikan jari."
Terlepas dari keengganan Funkei dan Onna, keduanya sepakat untuk mengajak Mocca berburu Kijang. Namun, perburuan mereka selanjutnya malah berbalik menjadi diburu oleh Kijang, hingga terpaksa dipulangkan ketika mentari mulai terbit.
Aku hanyalah seorang remaja yang tak tau kenapa memiliki kehidupan sedikit berbeda , aku merasa sangat beruntung mempunyai fisik yang yang dimana semua perempuan iri terhadapku ,, aku tidak cantik tidak pula berbodi bohayy haha padahal menurutku aku hanyalah manusia biasa yang tak luput dari dosa *duh apalah aku ini wkwk,,
Aku berjalan dengan wajah datarku karena memang aku sedang malas berekspresi jadi ya wajar saja jika wajahku datar ,, lagi enak" jln tiba" ,,
dor dor dor
Aku melihat seorang lelaki yang sedang berjalan sambil menunduk dan kalian tahu dia hampir tertembak untung saja aku langsung menolongnya ,,
aku berlari secepat mungkin dan....
brukk ...
aku mendorong tubuhnya ke pinggir jalan ,, lalu aku berbalik dan melihat siapa yang telah menembak tapi pada saat aku melihat disekelilingku tak ada tanda-tanda orang yang mencurigakan ..
"apa kau baik-baik saja? " tanyaku
"ya, terimakasih " jawabnya sambil tersenyum entahlah, ku akui dia tampan tapi ya hanya itu ...
~~~~~ skip ~~~~~