Story cover for Serendipity  by aiCandace_
Serendipity
  • WpView
    Reads 522,056
  • WpVote
    Votes 22,681
  • WpPart
    Parts 43
  • WpView
    Reads 522,056
  • WpVote
    Votes 22,681
  • WpPart
    Parts 43
Ongoing, First published Nov 23, 2023
"Sayang sekali."

"Terpaksa aku harus menghabisi mu dengan tanganku sendiri." Ujarnya sembari mengeluarkan pistol dari saku belakangnya.

Pistol itu ia arahkan di kening Karina, senyuman tipis terbit di bibir tebalnya. "Kamu harus mati dan membawa anak sialan mu itu."

"Karena sekarang kamu sudah tidak berguna bagiku." 

Suara kekehan dari Darren seakan membuat rasa sakit Karina semakin bertambah.

Karina hanya diam dengan kedua manik yang semakin lama semakin sayu. 

Air mata terus mengalir dari pelupuk matanya dibarengi dengan penyesalan di setiap tetesannya. 

Tapi ia tahu, ini semua sudah terlambat.

Semuanya sudah terjadi.

Karina kembali terbatuk dengan diikuti darah yang keluar dari mulutnya. 

"Ka-kamu biadab!" 

'𝘢𝘬𝘶 𝘵𝘢𝘩𝘶 𝘣𝘢𝘩𝘸𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘮𝘢𝘬𝘩𝘭𝘶𝘬 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘵𝘢𝘩𝘶 𝘵𝘦𝘳𝘪𝘮𝘢 𝘬𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘥𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘯𝘶𝘩 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘥𝘰𝘴𝘢. 𝘛𝘢𝘱𝘪 𝘛𝘶𝘩𝘢𝘯, 𝘬𝘶𝘮𝘰𝘩𝘰𝘯 𝘣𝘦𝘳𝘪 𝘢𝘬𝘶 𝘬𝘦𝘴𝘦𝘮𝘱𝘢𝘵𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘥𝘶𝘢. 𝘐𝘻𝘪𝘯𝘬𝘢𝘯 𝘢𝘬𝘶 𝘮𝘦𝘮𝘱𝘦𝘳𝘣𝘢𝘪𝘬𝘪 𝘴𝘦𝘮𝘶𝘢𝘯𝘺𝘢.'

"It's time to say good bye."

𝘋𝘰𝘳𝘳
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add Serendipity to your library and receive updates
or
#134bahasabaku
Content Guidelines
You may also like
Vericha Aflyn ✔️ by Icacty_
58 parts Complete
#Judul awal 180 degree.# Vericha Aflyn. Perempuan yang akan menginjak usia 17 tahun, dalam beberapa bulan lagi. Dia bukan perempuan yang haus akan popularitas, bukan pula perempuan polos. Dia hanya perempuan biasa-biasa saja, dengan kisah yang tak biasa. Dia hanya perempuan biasa, yang mendambakan bahagia. Orang baru dan cerita baru, menghiasi hari-harinya. Tuduhan, siksaan, dan cibiran ia dapatkan. Mampu kah dia bertahan? Atau harus menyerah dengan keadaan? ---------- "Jangan pergi! Ini perintah, bukan permintaan!" Icha kembali menutup matanya, membuat air mata yang tertahan di pelupuk matanya terjatuh. Dadanya semakin terasa sesak, mungkin kah dia bisa bertahan? "H-hanya sebentar!" pinta Icha dengan lemah. "Lo harus janji, bakalan bangun lagi!" Setelah itu Icha hanya mengangguk, lalu bersandar di dada Isan. "Lo y-yang harus bangunin gue." Isan mengelus rambut Icha lembut, hati Isan terasa di cubit, saat dia dapat mendengar suara nafas Icha yang teratur. Isan meraih tangan kanan Icha, dan langsung menempelkan di dadanya. Mencoba memberi tahu Icha, tentang keadaan hatinya. Tak berselang lama, Isan di buat terkejut. Debaran jantungnya terasa berhenti, dengan nafas yang tercekat. Tangan Icha jatuh begitu saja di pahanya, nafasnya pun terputus-putus. Isan menggelengkan kepalanya dengan air mata yang sudah bercucuran. Dia dekap erat tubuh Icha, menahannya agar tak pergi. Matanya menatap hamparan bintang, dan indahnya bulan. Memohon keajaiban, dan meminta kesempatan. Isan berteriak lantang, menyerukan nama Icha. Memanggilnya untuk kembali. "ICHA!!"
Let's Make A Happy Marriage by Kartiveriee
8 parts Ongoing
UPDATE SEMINGGU SEKALI KALAU TIDAK SIBUK🍻 "Aku mecintaimu... Dania" "A-apa? Bagaimana bisa?" Selama dua tahun pernikahannya, Dania baru mengetahui sosok suami yang dingin itu mencintainya. Namun sayangnya, pengakuan itu benar-benar terlambat. Dania telah mati, dan Suaminya itu bahkan akan menjemput ajal sebentar lagi. Sebab, tepat satu bulan kematiannya, suaminya menyusul dengan tragis. Ia kira suaminya itu akan melupakannya seiring berjalannya waktu, siapa sangka suaminya yang dingin itu mengaku mencintainya bahkan disaat-saat terakhir napasnya. Penyesalan terbesar Dania adalah tak sempat menyatakan perasaannya secara langsung. Keajaiban tiba-tiba datang, seolah Tuhan memberinya sebuah kesempatan terakhir, Dania kembali ke masalalu. Tepat disatu tahun pernikahan mereka. "Maafkan aku, Ayo buat pernikahan bahagia." --- "Katakan jika kau tak bahagia, atau apa yang membuatmu sulit Aku tak tahu sampai kapan kau harus terjebak bersamaku, Dania. Aku hanya tak ingin membuat hidupmu semakin sulit dan merenggut kebahagiaan mu. " Namun ketika ia kembali ke masalalu, suaminya yang dingin tiba-tiba berubah menjadi sangat aneh, dan sedikit perhatian? Bagaimana bisa!! Belum lagi ada banyak sekali kejadian yang ia rasa tak pernah ada di masalalunya. Sebenarnya ada apa? Kenapa berubah? Namun akhirnya satu persatu kebenaran terkuak di hadapannya. Lalu kesempatan kedua ini entah akan berakhir bahagia atau justru hanya untuk mengungkap fakta tertunda? Dania akan berjuang sekali lagi, setidaknya ia akan berusaha. HIGHEST RANK 1 #Dark 14 September 2025
You may also like
Slide 1 of 10
Vericha Aflyn ✔️ cover
Let's Make A Happy Marriage cover
POKERFACE. cover
My Body Has Been Possessed By Someone cover
Payback's Sweet cover
VIERRA'S SECOND LIFE cover
ALZEA (TERBIT)  cover
Toxic Relationship cover
TRAPPED BY ERLANG'S LOVE cover
MAHYA: The Hanged Lady cover

Vericha Aflyn ✔️

58 parts Complete

#Judul awal 180 degree.# Vericha Aflyn. Perempuan yang akan menginjak usia 17 tahun, dalam beberapa bulan lagi. Dia bukan perempuan yang haus akan popularitas, bukan pula perempuan polos. Dia hanya perempuan biasa-biasa saja, dengan kisah yang tak biasa. Dia hanya perempuan biasa, yang mendambakan bahagia. Orang baru dan cerita baru, menghiasi hari-harinya. Tuduhan, siksaan, dan cibiran ia dapatkan. Mampu kah dia bertahan? Atau harus menyerah dengan keadaan? ---------- "Jangan pergi! Ini perintah, bukan permintaan!" Icha kembali menutup matanya, membuat air mata yang tertahan di pelupuk matanya terjatuh. Dadanya semakin terasa sesak, mungkin kah dia bisa bertahan? "H-hanya sebentar!" pinta Icha dengan lemah. "Lo harus janji, bakalan bangun lagi!" Setelah itu Icha hanya mengangguk, lalu bersandar di dada Isan. "Lo y-yang harus bangunin gue." Isan mengelus rambut Icha lembut, hati Isan terasa di cubit, saat dia dapat mendengar suara nafas Icha yang teratur. Isan meraih tangan kanan Icha, dan langsung menempelkan di dadanya. Mencoba memberi tahu Icha, tentang keadaan hatinya. Tak berselang lama, Isan di buat terkejut. Debaran jantungnya terasa berhenti, dengan nafas yang tercekat. Tangan Icha jatuh begitu saja di pahanya, nafasnya pun terputus-putus. Isan menggelengkan kepalanya dengan air mata yang sudah bercucuran. Dia dekap erat tubuh Icha, menahannya agar tak pergi. Matanya menatap hamparan bintang, dan indahnya bulan. Memohon keajaiban, dan meminta kesempatan. Isan berteriak lantang, menyerukan nama Icha. Memanggilnya untuk kembali. "ICHA!!"