SECRET, Don't Tell Anyone -SEASON 2-
  • Reads 20,064
  • Votes 2,174
  • Parts 5
  • Reads 20,064
  • Votes 2,174
  • Parts 5
Ongoing, First published Nov 24, 2023
Keadaan memaksa keduanya menikah. 

Seorang sejarawan muda, tutor dan guru sejarah yang terpaksa menikah dengan pemilik hierarki tertinggi yang sekaligus pewaris utama perusahaan terkemuka; Mano Grup. 

Malapetaka, siapa sangka cerita keduanya telah dimulai sebelum pernikahan terjadi. Si gadis tak memiliki emosi, dan si wanita memiliki rencana tersembunyi.

Kisah keduanya, penuh dengan tragedi.
All Rights Reserved
Sign up to add SECRET, Don't Tell Anyone -SEASON 2- to your library and receive updates
or
#226jenniekim
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
The Best Of Miracle cover
Kesayangan Bunda cover
BABY CHANIE cover
oneshoot twoshoot Bp  (Treasure) 🔞 cover
Kisah Tak Sempurna cover
After Graduation cover
brother ; drarry cover
Rafa [End💗] cover
Selena (Wanita Panggilan) cover

Dosa Ku

76 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.