HARAP FOLLOW AKUN AUTHOR TERLEBIH DULU, KARENA BEBERAPA PART DI PRIVATE!!
Ruella Delythena Lakeisya, yang akrab dipanggil Ella, hanya mengenal satu hal sepanjang hidupnya:penolakan.
Di tengah kemegahan Keluarga Andreason, Ella adalah aib yang diabaikan, dipaksa hidup dalam bayangan kebencian. Titik puncaknya tiba pada malam pengusiran yang kejam. Dituduh melakukan kejahatan keji yang tak pernah ia lakukan, Ella diusir dari rumah, dibuang ke jalanan dingin tanpa belas kasihan. Kesendirian dan pengkhianatan itu memicu serangan penyakit kronis yang selama ini ia sembunyikan.
Tergeletak tak berdaya di bawah kegelapan malam, dengan rasa sakit yang merenggut kesadarannya, Ella merangkul akhir hidupnya yang tragis. Ia mati mengenaskan, tanpa pernah sekalipun mengecap manisnya kebahagiaan sejati.
Namun, di antara napas terakhirnya yang putus asa, sebuah permohonan tulus terucap:
"Aku ingin ada kehidupan kedua, sebuah kesempatan untuk mengubah garis takdirku sendiri agar aku bisa bahagia."
kematian bukanlah akhir.
Ella terhenyak. Ia membuka mata dan mendapati dirinya kembali ke dua tahun sebelum malam tragis itu terjadi-ke momen krusial saat ia masih sehat dan memiliki waktu.
Ruella telah kembali.
Kini, Ella yang baru tidak lagi bodoh atau lemah. Dengan pengetahuan tentang masa depan yang gelap dan tekad membaja yang terbentuk dari abu penderitaan, ia bersumpah akan merombak takdirnya. Ia tidak akan lagi mengejar kasih sayang semu. Ia akan menjauh dari keluarga beracunnya, mengumpulkan kekayaan dari rahasia masa depan, dan membalas dendam pada setiap orang yang telah menyakitinya.
Di kehidupan kedua ini, Ella akan menentukan nasibnya sendiri, bahkan jika itu berarti harus menjadi lebih kejam daripada dunia yang pernah menghancurkannya.
Supaya gk penasaran yuuu langsung baca !!
Hasil pemikiran sendiri, plagiat di larang mendekat!!!
----
Alexandra Whitney Calister atau lady gila dari keluarga Calister, begitulah orang-orang mengenalnya.
Alexa mungkin cantik dan kaya raya namun dalam hal kesopanan gadis itu sangatlah minus, bahkan bangsawan di sekitarnya lebih sering menyebutnya nenek sihir dibanding lady.
Hampir semua orang di kerajaan Wynnzel tahu bahwa tak pernah ada hari yang dilewati Alexa tanpa menganggu sang putra mahkota. Untuk melindungi cintanya Alexa memilih menjadi buta, ia tidak takut dan tidak peduli akan apapun. Baik dan buruk tak lagi berbeda di matanya, asalkan keinginannya tercapai.
Namun suatu hari Alexa melihat segalanya, ia pingsan dan bermimpi tentang takdirnya.
Ternyata tidak akan ada kehidupan indah yang menunggu dirinya di masa depan, hanya ada jurang penderitaan dengan akhir mengerikan.
~~~~
"Alexandra Calister, adakah pembelaan terakhir yang ingin anda sampaikan sebelum pergi menghadap kematian?"
Hening.
Alexa menjatuhkan lututnya ke lantai, mengubah posisinya dari berdiri menjadi berlutut. Dengan tatapan kecewa ia menatap lurus ke arah pangeran David yang masih duduk dikursinya dengan tenang.
"Kau tahu Dave? Aku mengorbankan segalanya untukmu tetapi kau..."
"...Mengorbankan aku, untuk segalanya!"
Alexa memejamkan mata menahan nyeri di hatinya, "Jika ini adalah bayaran setimpal atas semua dosa-dosaku, maka tak apa...."
"Kuharap kita tidak akan pernah bertemu lagi, bahkan di neraka sekalipun...."
----
🦋
Warning ; This story is complicated!