Seratus hari lepas kulihat dia duduk di bangku panjang. Masih segar badan, meski banyak berat yang hilang. Masih fasih mulutnya bersumpah, walau banyak kenangan yang terlupa. Lewat sepasang mata dia salurkan semua. Aku terima. Aku simpan baik dalam hati. Lalu, kasam mulai berbuah.
1 part