Tentang aku, kamu, dan waktu. __________________________________ "Mas Farlan? Makasih, ya!" "Buat?" "Enggak tau juga, makasih aja." "Iya, sama-sama cantikku." __________________________________ Dia datang layaknya sang mentari yang menghangatkan sang semesta dengan sinarnya. Kehangatannya yang menyergap secara tiba-tiba dan tak terduga, membuatku selalu ingin berada di dekatnya. Pria pemilik senyuman semanis coklat itu, berhasil membuatku terpikat. Tatapan tajam yang bersembunyi di balik kacamata miliknya, seolah menghanyutkanku dalam diam. Suaranya yang teduh dan dalam, selalu berhasil membuatku tenggelam. Dia, pria unik yang menarik.