Sakit, kemudian bahagia, kemudian sedih, kemudian sakit lagi. Itulah yang dirasakan seorang perempuan berusia 21 tahun yang setiap harinya di penuhi dengan rasa tanda tanya. Ada apa dengan dirinya? Kenapa ia tak bisa menjadi wanita lain seusianya yang bisa terlihat bahagia. Berkali-kali ia mencoba mengikhlaskan segala yang ada, namun nihil hasilnya.
Pertemuannya dengan seseorang yang tidak di sengaja itulah yang mampu mmbuat rasa ikhlas itu hadir dalam hidupnya, namun apakah akan bertahan lama jika ia malah mendambakan seorang laki-laki sepertinya? Mustahil, itulah yang ada dalam pkirannya.
Tapi apakah ia tau, jika takdirnya lah yang membawanya terus bersama seorang yang menuntunnya menuju jalan surga yang di nantikan.
Namun tanpa di sangka, Alya malah di pertemukan dengan seseorang yang sangat jauh dari ekspektasinya, seseorang yang membuat Alya merasakan dunia yang kembali berwarna, seseorang yang membuat Alya kembali pada jalannya, untuk mendekatkan diri pada Allah SWT dengan sebenar-benarnya, seseorang yang membuat Alya merasakan kasih sayang pada Allah, orang tua, bahkan sahabatnya. Seseorang yang membuat Alya harus membeli buku guna memulai semua dengan indah dan menuliskan nama orang itu dalam setiap lembarnya, seseorang yang masih sangat sulit Alya ucapkan dalam doa nya, namun mampu membuat Alya menata kembali perasaan di kehidupannya. Kehidupan Alya memanglah sangat rumit, namun setelah hadirnya orang itu, kerumitan itu mulai melonggar, dan berjalan semestinya, sama halnya dengan arus lautan yang tenang. Namun pertanyaan itu terus ada dalam diri Alya, apakah ia orangnya, atau ia hanyalah ujian untukku setelah aku mulai kembali mendekatkan diri pada maha pencipta? Atau apakah ia adalah surga yang aku nantikan selama ini?
"Hadirmu membuatku tau apa itu arti kehidupan yang semestinya, bawa aku, ajak aku, rangkul aku, untuk terus bersamamu sampai jannah"
-Alya Ning Arumi-