!!ON GOING!! Terlalu toxic tanpa fisik, Nanami dan Gojo berani bilang seperti itulah hubungan mereka. Saling mengejar namun juga saling menghindar. Layaknya binatang dengan gengsi setinggi langit. "Kamu bisa cari yang lain," senyuman menyinggung dengan sindiran kasar. Gojo merekah sarkas. "Tapi aku berani jamin," ia mendekat ke arah surai blonde yang menatapnya tajam. "Kamu akan merangkak kembali padaku." Nanami tidak mau kalah, ia memegang bahu Gojo, meremasnya lumayan kuat. "Maka katakan saja kita sama," "Karna kamu juga akan menyeret tubuh berantakanmu itu, lalu merengek meminta belas kasihku." ucapnya kemudian berbisik pelan. --- "Hubungan kita ini, sebatas teman bermalam saja." Kata Nanami membalik badan, "aku masih ingin Haibara." Gojo menatap sukar, ia sedikit kesusahan untuk merangkai kalimat. "Jangan bicara seolah akulah yang memintamu memulai semua omong kosong ini." Ia menajam. "Anggap saja ini mutualisme, Nanamin." tak seberapa lama, albino itu tersenyum. Nanami tak habis pikir, padahal yang mengajaknya berhubungan dibelakang adalah Gojo itu sendiri. Jadi kenapa ia bersuara seolah bukan dia yang meminta? (Disclaimer: karakter milik Gege Akutagami, saya hanya meminjam. Jika ada kesalahan dalam penulisan, tolong dikritik.)