Langkah kakiku terhenti. Bisa kurasakan darahku berdesir cepat, dan disaat yang bersamaan, seperti ada sesuatu yang memukul-mukul serta mendesak ingin keluar dari dalam rongga dadaku. Bukan! Bukan, karena bagaimana rupa perempuan itu, karena aku memang tidak bisa melihat rupanya secara jelas, melainkan bagaimana cara perempuan memperlakukan putriku. Bagaimana tawa purtiku terdengar begitu renyah di telingaku hanya karena sentuhannya.
4 parts