"Jari-jemari yang menekan tuts piano itu memang mengeluarkan melodi yang indah. Kepribadiannya yang gelagapan itu selalu menghalanginya untuk bersinar, tetapi, kecintaannya pada piano tetap tak hilang... Harus ku katakan, dia pria yang cukup menarik~" Apalah harapan untuk menjadi pianist terkenal kalau tampil di depan orang banyak saja tidak mampu. Tsukasa, pria itu menatap hampa dirinya sendiri karena telah menjadi seseorang yang gagal berkali-kali. Kehebatannya dalam bermain piano sungguh sia-sia pikirnya hanya karena takut untuk memamerkannya ke orang-orang. Ada kala ia selalu melihat bintang-bintang di langit untuk menenangkan hatinya. Walau dirinya ini tampak seperti pengecut, ia tetap menyukai suara yang dikeluarkan dari tuts di piano yang ia tekan. Hingga pada akhirnya, kesempatan kedua terlihat di depan matanya. (Cr 'Temporary' cover : @Kaisendon05 on Twitter/X)
3 parts