CRY IN SILENCE

Kisah gadis cantik yang bar bar dan cerewet. Tapi siapa sangka di balik sikap nya yang seperti itu justru banyak menanggung beban. Begitu kejam dunia menghukum gadis ini sehingga ia sangat haus akan rasa kasi sayang dari orang tua nya.

Lantas kemana orang tua nya sehingga ia haus dengan kasi sayang mereka? Maka jawaban nya Ada keluarga nya utuh tapi ia sama sekali tak di anggap ada karna kesalahan nya yang tujuh tahun yang lalu yang membuat nya seperti orang asing di dalam keluarga nya sendiri.

Ditambah dengan kehadiran sosok gadis asing yang masuk di tengah tengah keluarga nya yang mampu menggeser posisi Mesya yang menjadi anak kandung. Semua kehangatan kasi sayang yang dulu nya di dapat kan Mesya kini berpindah di Reshia.

Bahkan untuk sekedar menyapa kedua orang tua nya pun ia canggung lantaran tak pernah mendapat balasan yang baik.
"Pagi mah, Pah." Sapa Mesya dengan hangat.

Bram dan Jenifer menatap sekilas Mesya lalu kembali melanjutkan rutinitas makan nya tanpa membalas atau melempar senyum.

MIRIS.

TAPI PERLAKUAN MEREKA JUSTRU BERBANDING TERBALIK JIKA BERSAMA RESHIA ANAK YANG MEREKA DAPAT DI KUBURAN KALA ITU KALO KATA MESYA MAH ANAK KUBURAN..

"Morning mama papa." Sapa Reshia yang di sambut hangat oleh Bram dan Jenifer.

"Pagi sayang kamu mau makan apa biar mama ambilin."

"Aku mau makanan Roti aja mah."

"Berangkat bareng papa mau gak Shia." Tanya Bram.

"Mau Pah mau banget malah."

Semua itu tak luput dari pandangan Mesya.
Sehangat itu kah mereka memperlakukan Reshia.. ia juga mau di perlakukan seperti itu apa kah bisa??..

Tak hanya itu Mesya juga sangat di tuntut sempurna mau itu segi fisik maupun Nilai.

Tapi semua kesedihannya seakan sirna karna kehadiran seorang sosok laki laki yang merangkap menjadi tunangan nya.. siapa hayoo?