Ini Tentang Keluarga Kita. || 𝐓𝐖𝐈𝐂𝐄
13 parts Ongoing Ini tentang keluarga kita.
Bukan tentang keluarga orang lain , bukan tentang keluarga yang kaya raya , bukan tentang keluarga yang miskin dan bukan juga tentang keluarga yang memiliki ibu dan bapak didalam keluarga.
Tetapi , ini tentang keluarga ku dan adik-adik ku. Keluarga ini bukan lah keluarga yang kaya raya , bukan keluarga yang miskin dan keluarga ini bukan keluarga yang lengkap , karena di keluarga ini tidak ada ibu maupun bapak.
.....
Kata mbak naya , jadi anak bungsu di keluarga bapak purnawan itu salah satu keinginan terbesar para mbak. Makanya , Tyas selaku anak bungsu disuruh banyak bersyukur dan jangan manja apalagi semena-mena.
Kata mbak ajeng , jadi anak pertama itu harus tahan banting. Pahit manis kehidupan udah bersahabat sampai ke tulang rusuk dan jadi anak pertama harus bertahan dengan keadaan apapun. ga boleh cengeng apalagi sampai nangis didepan adik-adiknya , maka dari itu mbak naya sering tegas ke kita.
Kata mbak moni, dari para mbak yang paling keras ngedidik adik-adiknya itu selain almarhum bapak adalah mbak ajeng dan mbak naya.
Kata mbak santi , jadi anak keberapa pun mbak santi tetep senang , karena kan setiap anak punya cerita mereka sendiri-sendiri. Dan yang paling mbak santi syukuri adalah karena ia lahir dikeluarga ini.
Kata mbak jihan sama mbak mitha, jadi anak tengah itu enggak enak. Apa-apa harus netral. Tapi nilai plusnya mbak jihan sama mbak mitha yang paling dekat dengan almarhumah emak.
Kata mbak dara , dia pernah ngerasain capek jadi anak bungsu , punya enam kakak yang kelakuan dan sifatnya nauzubillah. Terus dara minta sama Bapak buat dikasih adik biar dia bisa jadi mbak yang paling baik. Dara cuman minta satu adik , eh malah dapet dua adik.
Kata aya dia minum ASI satu tahun lebih dulu dari Tyas. Tapi Tyas nggak mau manggil dia dengan sebutan mbak.
Kata Tyas, kelahiran nya dia di dunia ini atas permohonan bapak dan emak , biar mbak dara punya dua adik.
_____________
Slow update!!!