Semi, adalah kuncup-kuncup bunga cherry blossom yang mulai terlihat.
Semi, adalah cinta yang mulai tumbuh, mekar
Semi, adalah bangkit, dari keterpurukan, dari kegelapan, seiring dengan hijau pucuk-pucuk daun yang mulai tumbuh
Semi, adalah hidup
Warning : cerita mengandung unsur dewasa, harap bijak dalam membaca
***
¨Ana, aku tidak bisa memprediksi apa yang akan terjadi di masa depan, tetapi aku tidak berencana untuk meninggalkanmu.¨
Mata Ana mencari sesuatu di wajah Michael yang bisa menjadi petunjuk bahwa apa yang baru saja dia katakan tidak benar, bahwa itu hanya ucapan manis yang biasa dikatakan ke wanita-wanita yang pernah dia kencani, tetapi dia tidak menemukannya. Wajah Michael, sorot matanya menunjukkan kesungguhan.
Dipta adalah seorang pengecut yang gagal.
Rumah tangganya berantakan, anak perempuannya hampir mengakhiri hidupnya sendiri, dan perempuan yang menjadi pasangannya memutuskannya setelah mereka kumpul kebo bertahun-tahun.
Seolah belum cukup, karena kesalahpahaman dengan seorang teman kerja, membuatnya kehilangan pekerjaan yang dia impikan.
Dan kini, atas belas kasihan pemilik perusahaan, dia bisa bekerja lagi tapi harus merintis kembali dari bawah.
Seruni seorang pecundang.
Tidak ada yang dia banggakan dari hidupnya. Dia tidak sehebat sang mama, single mother luar biasa yang sukses membesarkan dua anak perempuan sendirian setelah diceraikan oleh suaminya. Seruni juga tidak sepintar Dahlia, adiknya yang super pintar super baik, yang bekerja di perusahaan ternama.
Namun bersama Mama dan Dahlia, maski dia hanya berfungsi sebagai pelengkap, paling tidak Seruni memiliki rumah dan orang-orang yang dia sayangi.
Suatu ketika keadaan memaksa mereka berpisah. Tiba-tiba saja Seruni dipaksa keadaan untuk hidup sendiri.
Seruni yang anak rumahan, yang selama ini hidup di zona nyaman, harus hidup mandiri sendirian. Sanggupkah dia?