Berawal dari saat Evelyn membantu Joshua saat Masa Orientasi Siswa (MOS), dia tak menyadari bahwa kebaikannya telah menyalakan api obsesi dalam diri Joshua.
------------------------------
"Siapa pemilik lo?"
Evelyn menelan ludah, matanya berkaca-kaca saat bertatapan dengan Joshua yang menunggu jawabannya. Suara hatinya hampir tenggelam dalam rasa takut dan keraguan. Tapi tubuhnya terasa lemah, seolah sesuatu yang tak terlihat telah mengikatnya di tempat.
"Joshua." Jawab Evelyn, hampir berbisik.
Senyuman lebar terbentuk di wajah Joshua, senyuman yang bukan hanya tentang kebahagiaan, tapi juga tentang kemenangan. Dengan cepat, dia menarik Evelyn ke dalam pelukannya, seolah takut gadis itu bisa melarikan diri kapan saja. Pelukan itu begitu erat hingga Evelyn hampir tidak bisa bernapas. Joshua menghirup aroma tubuhnya dengan rakus, mengklaim setiap inci dari dirinya.
"Benar, Eve," bisik Joshua, suaranya dalam dan penuh hasrat. "Aku pemiliknya. Sekarang, gak ada yang bisa rebut kamu dari aku lagi, Eve, gak ada."
Jemarinya perlahan menelusuri punggung Evelyn, menggenggamnya semakin kuat seolah meyakinkan diri bahwa gadis itu kini benar-benar miliknya.
Aku sudah menentukan tujuanku, tetapi sesuatu menghentikanku, padahal jalanku masih panjang. Di atas jalan yang terlihat seperti piano, ada banyak benda bundar, bergerak dan berhenti mengikuti rambu, tapi mereka bukan urusanku. Jeda tiga detik di antara lampu merah dan hijau, lampu kuning menyala di rambu itu. Pikiranku jadi kosong, apa aku terlalu cepat atau terlalu lambat? Hanya ada keraguan dalam mataku.
🎶 Traffic Light by Lee Mujin