Tentu saja, berikut adalah prolog untuk novel "Takdir Cinta":
Lia memandang keluar dari jendela kantor. Gedung-gedung perkantoran menjulang tinggi di kejauhan, tetapi pikirannya jauh dari semua itu. Hatinya merasa kosong, dan ia merindukan kehadiran seseorang yang bisa membuatnya merasa istimewa.
Ia telah mencapai segala hal yang ia impikan, termasuk kesuksesan dan karier cemerlang di perusahaan tempatnya bekerja. Namun, Lia terus merasa bahwa hidupnya tidak lengkap tanpa cinta sejati. Ia selalu bertanya-tanya, kapan cinta sejatinya akan datang?
Memikirkan perihal cinta, Lia teringat pada pria bernama Danang, atasan barunya. Danang adalah seorang pria tampan dan berkarisma, dan Lia merasakan tarikan yang kuat di antara mereka. Namun, ada satu hal yang menjadi penghalang besar: Danang sudah menikah.
Lia merasa tersedu-sedu dalam hatinya. Bagaimana caranya bisa mencintai pria yang sudah memiliki seseorang di sampingnya? Ia tahu bahwa keputusan terbaik adalah untuk menolak perasaannya dan menjalani hidupnya dengan lebih positif.
Namun, ketika Lia dan Danang dipertemukan kembali dalam sebuah proyek besar, mereka mulai merasakan perasaan yang tak terbendung di antara mereka. Semakin lama mereka bekerja bersama, semakin besar rasa cinta yang tumbuh di antara keduanya.
Lalu bagaimana akhir kisah cinta Lia dan Danang? Apakah mereka bisa mengatasi semua rintangan dan menjalin hubungan yang sehat, ataukah keputusan yang mereka ambil akan membawa banyak kerugian pada diri sendiri dan orang lain?
Inilah kisah tentang takdir cinta, tentang bagaimana cinta bisa membawa kebahagiaan atau menyebabkan kehancuran. Dalam novel ini, akan diceritakan tentang bagaimana Lia belajar memahami arti cinta sejati, tentang bagaimana hidup yang penuh dengan rintangan dan cobaan bisa memperkaya diri sendiri, dan tentang bagaimana takdir bisa mempertemukan kita dengan cinta sejati kita.
Sebuah pernikahan yang menyiksa bagi Kia, ia harus menikahi pria paling mengerikan yang pernah ia jumpai. Marco benar-benar pria yang tidak ada belas kasihan, dia bisa membunuh istrinya sendiri demi keinginannya sendiri, hal yang paling menyakitkan adalah saat Marco melempar tubuhnya dari lantai tiga dan yang membuat Kia tidak bisa berpikir dengan jernih adalah saat ia terbangun kembali setahun sebelum kejadian mengerikan itu.