"Apakah kamu suka kalau aku cemburu?" Dia mendekat ke telingamu dan berbisik kepadamu dengan suara mabuknya. "Mungkin aku menyukainya, karena aku tahu kamu tidak akan menyukainya, kan?" "Lalu bagaimana denganmu? Siapa gadis dari keluarga Zenin itu?" Dia menatapmu dengan tajam. Komentarmu membuatnya marah, dia menjauhkanmu dari dirinya dengan tangan kanannya lalu mendorongmu ke dinding. "Beraninya kamu membicarakan wanita lain? Apalagi wanita Keluarga Enola ini?" Dia mendekat ke wajahmu lagi dan meraih dagumu dengan tangannya yang lain, tapi kali ini dia jauh lebih dekat ke wajahmu. "Kamu...kamu milikku, kamu tahu itu kan" Kamu bahkan tidak bisa menjawab, dia menarik dagumu ke atas agar kamu bisa menatap matanya. "Lalu Anda? Mengapa wanita dari keluarga Enola itu berkunjung ke sini kemarin? Apa yang kamu rencanakan?" Dia bukan lagi wanita lemah yang akan melakukan apapun yang kamu mau, dia juga bukan wanita bodoh yang mudah mempercayaimu lagi.