Story cover for Serambi Takdir by Bulqies_uqies
Serambi Takdir
  • WpView
    Reads 325
  • WpVote
    Votes 20
  • WpPart
    Parts 5
  • WpView
    Reads 325
  • WpVote
    Votes 20
  • WpPart
    Parts 5
Ongoing, First published Dec 07, 2023
Kala sebuah rasa tak mampu terbaca. Hadirku tak terlihat, diamku pun terabaikan. Apa hendak di kata, dia yang begitu penuh akan kesempurnaan, laksana mimpi yang tak mampu kuwujudkan. Ada cinta yang tak mungkin terbalas, ada rindu yang lebih baik terpendam, dan ada dinding yang menghalangi duniaku dan dunianya. 

Takdir mempertemukan kita melalui jalan yang tak terduga, bahkan cintaku seperti sinar mentari yang menembus dinding pembatas antara keyakinan dan hati. Aku percaya kemana kelak takdir membawaku, tetapi rasanya tidak rela jika takdirku bukan dia.
All Rights Reserved
Sign up to add Serambi Takdir to your library and receive updates
or
#39romansaislami
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 9
Shadow That Fades cover
Jodoh Jenaka (COMPLETED) cover
Ternyata Takdirku adalah Kamu cover
nyantri bareng suami  cover
Mimpi dan Rahasia [DREAME] cover
Aku, Kamu, dan Takdir Tuhan cover
Bitch Daughter (Putri Kupu-kupu Malam) SELESAI✓ cover
Cahaya Terang (END)  cover
senja di matamu cover

Shadow That Fades

3 parts Complete

Ada cinta yang tumbuh seperti doa, pelan namun penuh harap. Ada rindu yang menyelinap tanpa suara, hanya terasa di dada. Cinta ini bukan tentang memiliki. Tapi tentang dua hati yang saling tahu arah tapi tak pernah sampai tujuan. Tentang seorang perempuan yang jatuh cinta, bukan karena obsesi, tapi karena hati yang tak bisa membohongi dirinya sendiri. Aruna tahu ini tak akan mudah. Ia mencintai dalam diam, dan menyadari barangkali sejak awal, ia memang ditakdirkan bukan untuk dimiliki, melainkan untuk belajar melepaskan. Mereka bertemu bukan karena takdir yang manis, tapi karena semesta ingin mereka belajar: Tentang kehilangan, tentang pengorbanan, tentang bertahan, dan akhirnya... tentang merelakan. "Kalau kamu capek, berhenti ya... Tapi jangan berhenti jadi kamu yang selalu peduli." "Tenang, aku memang bukan tempat kamu pulang, tapi aku selalu jadi rumah kalau kamu butuh diam.