The Villainess Just Want to Die Peacefully
  • Reads 476,410
  • Votes 40,425
  • Parts 69
  • Reads 476,410
  • Votes 40,425
  • Parts 69
Complete, First published Dec 09, 2023
Mature
[Rated R19+] Mohon kebijaksanaannya saat membaca novel ini. Sekedar untuk hiburan. 


Irania Mischa, seorang gadis berusia 25 tahun. Mati akibat bun*h diri setelah tak dapat menahan rasa sesak di dadanya. Selama hidup, statusnya yang merupakan anak tertua hanya seperti bayangan tanpa arti. Meski ia telah berusaha, meski ia merasa tubuhnya perlahan hancur, ia tak pernah mendapatkan kasih sayang dan perhatian yang ia dambakan sejak kecil. 



Akibat dari tindakannya, ia harus menebus dosa dan hidup sekali lagi dalam sebuah novel dengan judul Lady Asshila. Novel yang ia bakar setelah selesai membacanya. 



"KAU BISA MATI DENGAN DAMAI JIKA KAU BERHASIL MENYELESAIKAN ALUR NOVEL DENGAN BAIK." 



Sialnya, Irania tak tahu seperti apa yang dimaksud "baik" oleh suara misterius itu. 



Hidup segan mati tak mampu, itulah sosok Urania Meshica Shalvione. Putri pertama Marquess Shalvione yang dianggap tidak memiliki kelebihan lain selain kecantikannya. Padahal, seharusnya ia bisa menjadi seorang penerus, hanya saja orang-orang lebih baik menunggu adik laki-lakinya yang masih berusia 10 tahun untuk menjadi penerus. Putri tidak berguna yang memiliki ambisi besar, itulah Urania.
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add The Villainess Just Want to Die Peacefully to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
The Crowned Villain's by HegaEca
150 parts Ongoing Mature
Ketika kau yang merupakan seorang penjahat sejati, harus berpura-pura menjadi protagonis demi menghindari akhir tragis. Banyak cerita mengenai seorang protagonis yang masuk ke dalam tubuh penjahat wanita. Perubahan karakter sang penjahat, menarik kebaikan yang membawa akhir bahagia. Biasanya akhir cerita ditandai dengan pernikahan megah pemeran utama wanita dan pria. Tanpa menceritakan bagian akhir dibalik layar. The Uncrowned Queen mengisahkan seorang ratu yang tidak pernah mengenakan mahkotanya. Sang ratu yang bukan karakter penjahat, memiliki akhir yang menyedihkan. Pertunjukan peran harus diubah, atraksi baru harus dimainkan. Sophia hanya perlu menjadi penjahat dalam kisah yang penuh kejahatan. Tidak ada yang salah, namun tidak juga bisa dibenarkan. Karena, akhir bahagia selalu datang untuk sang protagonis. Maka dirinya hanya perlu terlihat sebagai protagonis yang dicintai dan diagungkan oleh semua orang bukan? Betapa mudahnya... Penjahat mampu mewujudkan keinginan mereka tanpa batasan hukum dan norma. Terlebih, dalam sebuah novel semua orang mengharapkan pahlawan memiliki seseorang yang harus dilawan. Sayangnya, The Uncrowned Queen bukan kisah mengenai pahlawan yang meraih kejayaan setelah menggulingkan kekuasaan sang penjahat. Kisah ini hanyalah kisah mengenai segerombolan penjahat yang mendapatkan kejayaan dan cobaan tanpa batasan terhadap karakter protagonis. Dalam kisah yang dipenuhi penjahat ini, tidak ada pahlawan di dalamnya. Novel tragedi sejarah... Genre yang sungguh sangat menjengkelkan. Para penjahat dalam kisah ini mengesampingkan sopan santun, melawan kekangan sosial dan mendapatkan kejayaan abadi. Kisah ini akan berbeda. Karena sosok di dalam tubuh Sophia saat ini, adalah penjahat yang selalu mengenakan mahkota di kepalanya. Sosok yang tidak pernah dikalahkan... Seseorang yang begitu mulia...
You may also like
Slide 1 of 10
I Wrote This Story cover
The Cruel Crown Prince (Hiatus) cover
LOVE LANGUAGE [ END ] cover
Hi Duke! I Love You! cover
Until I Die cover
Loki's Wife Once Again (TAMAT - Republish) cover
The Legend of Neverland cover
END | Ignore Me, Your Majesty! [S2] cover
Empress Zhilan cover
The Crowned Villain's cover

I Wrote This Story

59 parts Ongoing

[Spin off of I Was The Evil Witch] [HIATUS] Tidak mungkin! Aku bergegas keluar dari kamar mewah itu, kaki kecilku berlari tanpa arah dan tujuan, mencari jawaban dari spekulasi gilaku. Tidak mungkin, kau pasti berbohong. "Ah, Ariel? Putri kecilku sudah bangun? Kemarilah sarapan bersama" ucap seorang wanita yang sangat sangat aku kenal. Tentu, karena aku sendiri yang menulisnya, menulis kisah hidupnya, Althea. Tidak, ini pasti hanya mimpi. "Nak? Ada apa? Apa kau sakit? Wajahmu pucat" kini pria tampan yang duduk bersebelahan dengan Althea, yang tentu juga sangat aku kenali. Karna lagi-lagi, aku sendiri yang menulisnya, Raphael. Aku, masuk ke dalam ceritaku sendiri!