Ditengah hiriuk-pikuk kota jakarta, berdiri sebuah kost-kostan sederhana namun penuh cerita. Kostan 13 Pintu, bertempat digang sempit ditengah kota yang selalu sibuk, kostan ini menjadi rumah bagi 13 pemuda perantau yang datang dari berbagai daerah untuk kuliah atau bekerja. Mereka adalah Arya, Raka, Andi, Bima, Yoga, Dimas, Rian, Alif, Eko, Fajar, Reno, Bobby dan Dito. Sekelompok penghuni yang sama sekali berbeda tapi terikat dalam satu hal: perjuangan jauh dari keluarga.
Dibawah pengawasan Pak Ridwan, bapak kost yang dikenal nyeleneh dengan gaya humor khas bapak-bapak, kehidupan di kostan ini tidak pernah membosankan. Mulai dari pertengkaran kecil, kejadian absurd, hingga lelucon receh, semua menjadi warna tersendiri dalam keseharian mereka. Meski saling menjahili, para penghuni kost ini juga saling menjaga dan menguatkan di tengah berbagai masalah yang mereka hadapi.
Di antara kemacetan, deadline, dan tantang hidup di ibu kota, Kostan 13 pintu menjadi tempat mereka belajar arti kebersamaan. Disini tawa, dan lelucon receh adalah pelarian dari beratnya hari, dan persahabatan adalah kekuatan untuk melewati segala rintangan. Karena di kota yang tidak pernah tidur ini, mereka menemukan keluarga baru yang tidak terduga.
Karir dan buah hati yang sama-sama penting untuk seorang wanita bernama Shani. Ketika anaknya beranjak dewasa, Shani dihadapkan dengan pilihan sulit.
"Dunia bunda itu karir bunda atau aku?!"
Gadis yang bernama Christy-anak semata wayang Shani dan suaminya itu mulai paham bagaimana kasih sayang seorang ibu yang sesungguhnya.
"Bunda ga bisa lepasin gitu aja pekerjaan bunda. Semua ini butuh perjuangan untuk bunda dapatkan sayang"
Bagaimana kehidupan mereka jika terus berdebat dengan hal yang itu-itu saja? Apakah Shani akan berubah demi anaknya? Atau justru Christy yang mengalah untuk menerima bundanya yang super sibuk?