Tentang Gavin dan Rebecca. Antara pembunuh dan agen rahasia. Suatu kejadian membuat keduanya harus bekerja sama untuk menghancurkan suatu organisasi.
Da n Gavin,telah jatuh dalam pesona seorang Rebecca. Tidak pernah terpikirkan oleh semua orang yang akrab dengan Gavin bahwa semua kejadian yang telah terjadi adalah rencananya dalam mendapatkan Rebecca.
"Teruntukmu,perempuan yang telah berhasil mengobrak-abrik hati ini,dan mengacaukan diri ini"
"Aku sendiri terkadang sulit untuk mengendalikan rasa yang menggelora dan selalu menggerogoti diriku setiap waktunya, membuat diriku bertindak gila karena rasa ini. Jadi, aku takut, aku takut, jika cinta ini dapat membunuh dirimu. Tapi aku berharap,kamu bisa bertahan dengan diriku,bagaimana pun keadannya"
~Gavin Nevalion Alicius~
"Teruntukmu seseorang yang selalu dilihat sebagai sosok iblis. Tapi bagiku, kamu adalah sosok malaikat dalam hidupku"
"Aku sadar bahwa rasa cinta yang kamu berikan bisa saja membunuh diriku. Tapi, aku merasakan perasaan yang sama seperti dirimu. Jadi, lakukanlah apa yang bisa kamu lakukan, tidak perlu menjadi orang lain untuk mendapatkan ku. Aku akan bertahan dengan semua cara yang kamu lakukan. Karena aku, bukanlah orang yang mudah untuk dibunuh ataupun terbunuh"
~Rebecca Fiorella Sweeney~
Haii guyss, ini cerita pertamaku, maaf kalo narasinya masih berantakan karena baru belajar dan belum di revisi.
Jangan lupa baca cerita ku yg lain. 'Who you? ' ceritanya gk kalah seru, dan narasinya lebih enak dibaca karena sudah banyak belajar. Malah promosi jadinya 😊
Menikah karena dijodohkan dengan seorang yang dari segala sisi sempurna Arina mengira jika dirinya akan bahagia bersama dengan pilihan orangtuanya, tapi rupanya hidup tidak berjalan seperti yang Arina inginkan.
Sadewa Natareja, pria yang masuk ke dalam jajaran anggota dewan rakyat paling muda ini nyatanya tidak bisa menjadikan Arina sebagai seorang istri yang seutuhnya. Pengorbanan Arina menerimanya yang berstatus duda dan merawat anaknya yang berusia kurang dari satu tahun nyatanya tidak bisa membuat Dewa mencintai Arina seperti dirinya mencintai istri pertamanya, Husna.
Dimata Dewa, Arina tidak lebih dari seorang wanita yang dipilihkan ibunya untuk menjadi teman dibawah atap yang sama dan sosok yang menjadi ibu untuk putra kesayangannya sebaik apapun Arina berusaha menjadi istri yang baik untuknya.
Semua hal yang dilakukan Arina serasa tidak berarti sama sekali sampai akhirnya Arina lelah sendiri, meraih cinta suaminya nyatanya hal yang mustahil bagi Arina. Perlahan, Arina menjauh membangun benteng tinggi yang membuat Dewa tersadar betapa seharusnya dia bersyukur memiliki Arina dalam hidupnya.
Sayangnya, semuanya sudah terlambat.
"Mas Dewa, aku capek."