Bagi Naya, Haidan seperti bunga mawar di hidupnya. Indah ketika dipandang, tapi menyakitkan ketika digenggam. Namun, bagi Haidan, Naya hanya menjadi pengusik di hatinya. Yang selalu ingin Haidan dihindari, tapi rupanya tidak bisa. Karena ternyata usikan itu sudah melekat di hatinya, menciptakan rasa yang membuat Haidan enggan mengakui. *** "Haidan, tau nggak apa yang paling menyakitkan di dunia ini?" "Hah?" "Perpisahan. Perpisahan karena kematian. Nggak peduli serindu apa, kita nggak bakal bisa ketemu lagi sama orang yang kita rindu."