The Miracle of Monothaisme

Novel ini bergenre fiksi ilmiah. Menceritakan tentang perjuangan Abyaz dalam mencari kebenaran tentang konsep ketuhanan yang benar. Seumur hidupnya, Abyaz adalah seorang Pathuis. Namun, ketika ada masalah yang terjadi dalam kehidupannya, ia ragu akan kepercayaan yang dianutnya selama ini.

Sinopsis cerita:

Genderang-genderang bertalu, seruling-seruling bernyanyi, dan para penonton bergemuruh menyaksikan Adhinata bertarung dengan Abyaz. Adhinata adalah seorang pangeran kerajaan yang lihai memainkan pedang, tetapi Abyaz selicin ikan dalam air. Semua urat dan otot menyembul dilengan, punggung, dan paha mereka. Suara gesekan pedang dan riuhan penonton membuat suasana semakin memanas. Pedang diayunkan Adhinata untuk memenggal kepala Abyaz, namun dapat ditangkisnya. Tangkisan itu membuat Adhinata gontai, keseimbangannya tidak terkendali, dan terjatuh ke tanah. Melihat kesempatan itu, Abyaz mengarahkan pedangnya ke kepala Adhinata
dan berhasil menancapkannya tepat didahi sang pangeran tersebut.

Peristiwa tersebut terjadi bertahun-tahun yang lalu, puluhan tahun yang lampau atau lebih. Peristiwa agung sebagai penunjukkan kekuasaan, dan peresmian ketuhanan.