Kusambung Yang Patah Dengan Darah

Apa kau pernah merasakan patah hati?
Bagaimana rasanya?
Biasa saja?
Tidak, bukan itu. Maksudku... rasa dari patah untuk yang pertamakalinya.

Seperti yang pasti akan kau setujui, bahwa momen pertamakali adalah momen yang akan selalu berkesan. Entah kenapa kata 'kesan' yang dulunya bagiku memiliki konotasi positif ternyata bisa menyerupai sesuatu yang menyedihkan?

Aku iri dengan mereka yang bisa mudahnya datang dan pergi tanpa rasa sakit samasekali, ataukah hanya aku saja yang terlalu berlebihan? Mungkin iya, aku sendiri tidak tahu. Aku hanya menulis bagaimana yang aku rasakan sebenarnya.

Apa kau juga sama?
Jika iya, apakah perjalanan rasamu sama dengan rasaku?
Mampirlah dan akan kuceritakan padamu bagaimana rasanya setelah ditinggalkan dan dipatahkan.

*********************************************