Setelah berbulan-bulan Rabel menunggu kehadiran sosok ayahnya yang tak kunjung datang. Kata hanyalah racun dan lidah sudah terasa pahit. Katanya kan datang, tapi senja tlah terbenam sekali lagi. Susah melupakan darah dan daging sendiri. Namun, dengan adanya bantuan si rambut merah manis. Bisakah Rabel melupakannya? Menelan pill realita yang sungguh asam?All Rights Reserved