Sudahkah dirimu bereksistensi? Atau cara beradamu cenderung hanyut dalam rupa-rupa arus pemahaman dari luar dirimu? Bagi makhluk berakal, eksistensi seharusnya bukan sekadar "ada", melainkan sebuah proses untuk merealisasikan individu yang autentik serta memiliki prinsip dan kehendak pribadi dari dalam dirinya. Gerak perjalanan menuju eksistensi sejati dibagi menjadi tiga tahap, yakni estetis, etis, dan religius. Masing-masing tahap mewakili setiap cerita yang saling berkesinambungan: The Stage, Alpha Woman, dan Nabi Perang. Harap membaca semua bagian cerita agar tidak tersesat. "Seorang individu yang menyatakan telosnya dalam universal, dan secara terus-menerus mengekspresikan kewajiban etis di dalamnya, maka ia menghapus partikularitasnya untuk menjadi yang universal. Sehingga apabila individu tersebut menegaskan dirinya dalam partikularitasnya, ia dinyatakan bersalah karena melawan universalitas, dan hanya dengan mengakui yang universallah baru ia dapat mendamaikan kembali dirinya sendiri dengan yang universal itu." - Johannes de Silentio & Anti-Climacus (Fear and Trembling and The Sickness Unto Death)