Story cover for CORETAN - CORETAN TANGANKU by SarifahAini352
CORETAN - CORETAN TANGANKU
  • WpView
    Reads 114
  • WpVote
    Votes 31
  • WpPart
    Parts 31
  • WpView
    Reads 114
  • WpVote
    Votes 31
  • WpPart
    Parts 31
Ongoing, First published Dec 20, 2023
Entahlah aku mencoret apa tidak tau, puisi, syair dan nuansa hati yang selalu bergejolak ingin mencurahkan isinya.

Coretan penaku yang tersaji seringkali hanya tentang perasaan
Entah itu tentang sakit atau kebahagiaan
Tak dapat dipungkiri bahwa gerakan jemari ini lebih dominan untuk menumpahkan isi hati
Yang terkadang semua itu tak memiliki arti

Sebagai pelampiasan emosi
Dan bisa juga dijadikan ajang penyaluran hobi
Sedikit berpikir tentang adanya ejaan yang melukai
Karena semua yang tertuang hanya mengikuti bisikan imaji

Andai saja aku ini bisa sebijak gerak jari jemari
Mampu memberi petuah sebagai pengingat diri
Hingga membawa insan yang salah jalan untuk kembali
Sayang semua itu masih dalam ilusi

Menebar kebaikan lewat syair puisi
Yang kurangkai dengan diksi tingkat tinggi
Tak pernah gagal menyentuh jiwa para penikmat sejati
Namun sekali lagi semua seakan hanya mimpi
All Rights Reserved
Sign up to add CORETAN - CORETAN TANGANKU to your library and receive updates
or
#34duniaku
Content Guidelines
You may also like
TIME will TELL {On Going} by bLuE096r
13 parts Ongoing
"Selamat Tinggal." Itulah ucapan terakhir yang ia dengar sebelum sebuah benda pipih dan tajam menikam jantungnya. Mata berwarna jingga layaknya api yang berkobar itu menatap kearah sang pelaku yang menatapnya dengan tatapan kosong. "Sialan kau...seandainya saja...kau tidak pernah dilahirkan dan fakta bahwa kau adalah adikku..." "Kiamat ini tidak akan pernah terjadi." Pedang yang ada di tubuhnya ditarik keluar membuatnya tersungkur di lumpur yang sudah digenangi oleh darahnya sendiri. Melihat bahwa lawannya sudah lumpuh si 'adik' itu pun pergi meninggalkan si 'kakak' menghembuskan napasnya untuk terakhir kalinya. ■□■□■□■□ Mata jingga itu terbuka lagi, kini di depannya ada sebuah jam besar yang jarum jamnya tidak berdetak sama sekali. "Apa yang akan kau pilih, nak? Menyerah dan mati disini atau mengulang kembali waktu yang telah kau sia-siakan?" "Kembalikan aku agar aku bisa menebus kesalahanku yang dulu." "Senang mendengarnya~" □■□■□■□■ Apakah anak itu bisa melakukan perjalanannya? Rintangan apa yang akan ia lalui selama melakukannya? Hanya waktu yang akan menjelaskannya nanti. ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||| Karakter di cerita ini milik @Monsta. Dan video+gambar yang aku cantum bukan milikku. Aku hanya meminjamnya. Maaf jika ada kesalahan kata atau kekurangan. Silahkan berikan kritik dan saran untuk membantu meningkatkan kualitas novel ini. ♡Selamat Membaca♡
Aksara Tak Bertuan  by cahayakamila24
25 parts Complete
Di sini, tak semua kata harus rapi, tak semua rasa harus dijelaskan. Aksara Tak Bertuan adalah kumpulan puisi yang menggambarkan segala yang terbuang, tersembunyi, dan terlupakan, dari luka yang memar, cinta yang tak pernah cukup, hingga amarah yang membakar jiwa. Di antara harapan yang terkikis, ada kejujuran yang sulit diungkapkan, korupsi yang merusak keadilan, dan sindiran tentang dunia politik yang kadang lebih mirip drama sinetron daripada kenyataan. 🎭 Dari ketidakpastian hingga kebenaran yang terlupakan, Aksara Tak Bertuan menyajikan sebuah kekacauan yang justru memberi kebebasan. Di sini, tidak ada yang terlalu lurus, tak ada yang terlalu indah, hanya kata yang menari liar, bebas dari aturan dan batas. Catatan penting: Jangan dijiplak, ya. Nanti aksaranya ngamuk, lompat dari kertas, terus nendang-nendang inspirasimu! 😜✨ Berkaryalah dengan hati, biar karyamu punya nyawa sendiri, bukan cuma bayangan dari karya orang lain. Kalau gagal? Nggak apa-apa, yang penting nggak nyontek! 💪 Disclaimer: Puisi ini random banget, tergantung isi hati, pemikiran, dan mood penulis. Jadi, kalau tiba-tiba ada puisi galau di tengah-tengah puisi yang lucu, jangan kaget! Penulisnya kadang nulis sambil merenung, kadang sambil ngemil mie instan. Hasilnya? Ya begini, aksara rasa bumbu spesial, dan ya... Kadang ada keresahan penulis soal dunia. Kadang ada tentang cinta, kadang ada tentang harga cabai naik, kadang juga ada tentang pemilu yang bikin pusing. 🤷‍♀️ Penulisnya bebas banget Kalau lagi galau, puisinya nangis. Kalau lagi lapar, puisinya ngomongin keadilan sosial buat semua perut! 🍜✊ Warning: Puisi ini isinya sangat berat, jadi yang baca jangan baperan, ya. Kalau tiba-tiba galau atau tersinggung, itu artinya puisinya kena di hati kamu. Jangan salahin penulisnya, salahin perasaanmu sendiri! 😜❤️ Apalagi kalau udah berbau agama atau politik, hati-hati kalau tiba-tiba merasa disindir. Ingat, ini puisi, bukan kode keras buat hidup kamu! 😉✨
You may also like
Slide 1 of 9
Catatan Kecil cover
TENTANGMU YANG PERNAH ADA cover
Jatuh Cinta Diam-Diam cover
I WONT GIVE UP cover
1000 Syair Puisi Jalanan cover
𝐃𝐈𝐀𝐍𝐓𝐀𝐑𝐀 𝐊𝐄𝐁𝐄𝐍𝐂𝐈𝐀𝐍 [✓] cover
Mengembalikan Ikatan Persaudaraan (End) cover
TIME will TELL {On Going} cover
Aksara Tak Bertuan  cover

Catatan Kecil

2 parts Complete

Catatan Kecil Bila ingin hidup damai di dunia Bahagialah dengan apa yang kau punya Walau hatimu merasa Semua belum sempurna sebenarnya Kita sudah cukup semuanya Bila dunia membuatmu kecewa Karena semua cita-citamu tertunda Percayalah segalanya Telah diatur semesta Agar kita mendapatkan yang terindah Impianmu terbangkanlah tingi Tapi slalu pijakkan kaki dibumi Senyumlah kembali Bahagiakan hari ini Buatlah hatimu bersinar lagi Bila ingin lebih damai di dunia Berbagilah bahagia yang tlah kau punya Kini hatimu terasa Semua lebih sempurna Karena kau hidup Dengan seutuhnya Impianmu terbangkanlah tingi Tapi slalu pijakkan kaki dibumi Senyumlah kembali Bahagiakan hari ini Buatlah hatimu bersinar lagi Bila ingin lebih damai di dunia Berbagilah bahagia yang tlah kau punya Percayalah segalanya Telah diatur semesta Agar kita mendapatkan yang terindah Kini hatimu terasa Semua lebih sempurna Karena kau hidup Dengan seutuhnya