Berbekal sepenggal nama, seorang Ibu tega mengutuk darah dagingnya. Itulah yang Shine alami. Tidak diinginkan sejak lahir, di benci hingga tumbuh dewasa. Tak ada kebahagiaan yang mengelilinginya. Bahkan mungkin, yang di sebut bahagia pun dia tak tau seperti apa? Mayang begitu membenci hingga menganggapnya pembawa petaka. Barawal dari momen kesundulan saat bisnis suaminya sedang di ambang kehancuran. Hingga meninggalnya sang suami saat Shine lahir. Mayang terus berusaha melenyapkan Shine. Menganggap semua masalah dalam keluarga adalah akibat adanya Shine. Tahun-tahun berlalu, tak ada yang berubah dari cara pandang Mayang. Dia tetap membanci Shine meski putrinya itu telah berusaha menjadi anak yang baik dan penurut. Apa yang akan terjadi selanjutnya? Apakah selamanya Mayang akan membanci putrinya? Apakah selama hidup, hanya kematian yang Shine inginkan? "Bukankah nama yang di berikan oleh orang tua adalah doa dan harapan? Sama seperti nama yang di berikan pada Bang Azha, yang berarti beruntung. Tapi, Mama terlalu membenciku, hingga memberiku nama Shine. S-H-I-N-E, bukan di baca Shain yang berarti cahaya. Tapi Shi-ne dalan Bahasa Jepang, yang artinya- Mati..."