haksa lupa, kapan terakhir kali ia merasa terkejut luar biasa seperti saat ini. ini hari minggu, cuaca di luar sangat cerah dan terik. ia baru saja terbangun dari tidurnya, dan sudah mendapatkan kejutan luar biasa dari sang ayah.
"the fuck? who the hell are you?"
ayahnya duduk di kursi makannya, setelah tidak pulang ke rumah selama 5 bulan lamanya- tapi bukan itu yang menarik atensinya! siapa pemuda yang sedang asik makan di sebelah ayahnya itu?
"ayah, dia siapa?" haksa bertanya kepada ayahnya. entah kenapa, ia mendadak merasa tak senang ketika mendapati pemuda itu ternyata memiliki wajah yang sama dengannya. "why does he have the same face like me?"
ayah haksa terdiam sesaat dengan wajah datarnya. kemudian beliau menghembuskan nafasnya pelan.
"dia hasya, kakak kembar kamu. mulai hari ini dia bakal tinggal sama kita di jakarta."
Wang Yibo memfokuskan jiwa dan raganya hanya pada militer. dalam benaknya, tidak ada sedikitpun keinginan untuk mencari pasangan apalagi untuk menikah dan memiliki keluarga.
akan tetapi, orang tuanya tentu mencemaskan tentang kehidupan sang putra. maka, tanpa sepengetahuan dari pria itu, mereka mencarikan pasangan nikah untuknya.
"aku tidak akan menikah." tegasnya menolak kehendak sang ayah.
"baik. jika begitu, aku juga tidak ingin menjalani operasi." pria paruh baya itu mengancam dengan nyawanya.
"aku akan menikah." meski enggan ia tidak ingin main-main dengan nyawa ayahnya.