Little Talks
  • Reads 32
  • Votes 15
  • Parts 4
  • Reads 32
  • Votes 15
  • Parts 4
Ongoing, First published Dec 23, 2023
Koentjoro Bakhtiar, seorang produser sekaligus script writer film yang berani melangkah di luar batas, menciptakan karya luar biasa dengan tema fiksi ilmiah dibaluti dengan unsur fantasi yang memukau. 

Namun, di dalam bioskop yang penuh, sebuah kursi depan terdiam kosong, menyimpan sebuah misteri yang menggelitik.

Ketika seseorang bertanya, "Untuk siapa kursi itu?" harapan akan jawaban biasa pun tergantikan oleh lembaran masa lalu yang diungkap oleh kerabat Bakhti. 

Rahasia di balik kursi kosong itu memperlihatkan jalinan kisah yang menggugah, mengaitkan masa lalu sang penulis dengan kehebatan naskahnya yang tak terkalahkan.

Misteri kursi kosong tersebut menjadi pintu ke dalam alam pikiran yang tak terduga. Apa rahasia di balik kesunyian kursi itu?

Dan bagaimana masa lalu Luqman yang tersembunyi menjadi kunci magis di balik karya spektakuler yang dibuatnya? 

Jawaban-jawaban tersembunyi dalam alur kisah yang menantang dan memikat, mendorong penasaran untuk membenamkan diri dalam petualangan tak terduga di balik layar.

Peringkat tertinggi :
#Peringkat 1 di Produser (29/12/2023)

Selamat menikmati!
All Rights Reserved
Sign up to add Little Talks to your library and receive updates
or
#98naskah
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
MAHESA cover
Lauhul Mahfudz  cover
Rachel's Second Life [On Going] cover
Transmigrasi Queen Antagonis  cover
Starla cover
Antagonist Badas Couple!! cover
VIENNO LAKARSYA cover
MELANCHOLY cover
ALFA  cover
FIX YOU cover

MAHESA

49 parts Ongoing

Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira. "Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya. "Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes. "Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas. "Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue." "Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut. "Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh. Cerita dengan konflik ringan