"Isaac adalah Isaac, aku tidak ingin orang lain melihatnya sebagai identitas lain, jikalau orang-orang mengetahui siapa Ayahnya, asal usulnya, maka, Isaac sudah tidak ada lagi, dia hanya anak-anak, aku tak ingin menambah luka di hatinya, apa kau mengerti, Yafa?"
***
Ada pahlawan ada penjahat, ada penjahat ada pahlawan, itulah keseimbangan, tetapi apakah mereka yang dipenjara semuanya penjahat?
Kasus yang bahkan setelah dua dekade berlalu, masih ramai dibahas dan menjadi topik pembicaraan yang hangat, dimana penjara yang keamanannya sangat ketat dan begitu banyak penjahat keji hidup disana, berakhir menjadi penjara berhantu, dindingnya penuh jejak darah, bau kematian meresap ke setiap sudut dan bahkan saat menggunakan luminol, kalian bisa melihat seluruh tempat dipenuhi jejak darah, terutama di sel isolasi yang diberi kode S18.
Apakah yang terjadi pada penjara dengan tingkat keamanan setinggi dan seketat itu berakhir menjadi tempat mengerrikkan seperti itu? Barangkali, mereka yang dipenjara ialah korban dari sesuatu yang lebih kelam?
In S18, blood tells stories, and some stories refuse to stay buried.
dr. Sasa Ayuwandira Prawirohardjo dokpol, spesialis forensik, anak sultan dijodohkan dengan Edwin Chandra, S. Ked. Ceo perusahaan P-Farma. Edwin itu pinter, ganteng dan ngegemesin. Dia sempurna seandainya nggak bucin sama Siska, mantan pacarnya yang dalam proses perceraian. Karena cintanya pada calon janda itu, dia menolak Sasa.
Sasa lantas menawarkan 2,5% saham P-Farma miliknya asal Edwin mau menikahinya selama setahun dan menghasilkan satu bocil. Emangnya Edwin sapi ternak! Sasa cuman butuh benihnya aja.
Awalnya Edwin mau menolak, tapi ternyata dia nggak punya pilihan lain. Kira-kira mereka bisa bikin bocil nggak? Gimana dengan Siska? Setujukah dia dengan pernikahan Sasa dan Edwin?
Update setiap hari senin