"Liat apa?" aku tersentak saat suara berat itu terdengar disampingku, namun setelah mengetahui pemilik suara tersebut akupun tersenyum lalu kembali mendongakkan kepala. "Bulan, indah ya? sinarnya begitu terang padahal ia tidak sempurna dan selalu ditutupi oleh awan" aku memilih menjawab pertanyaannya dengan tetap melihat ke arah langit yang malam itu dihiasi oleh bulan purnama dan bintang yang bertaburan. "Iya indah banget, seperti bulan yang sedang duduk disampingku" kata katanya membuatku sedikit tertawa. Dia tidak salah sepenuhnya, namaku Bulan namun aku tidak memiliki sinar seterang bulan dilangit. "Kamu terlalu mengagumi sinarnya sampai kamu lupa bahwa bulan juga tidak sempurna, dan tidak bisa bersinar sendiri saja" mendengar perkataannya aku memberanikan diri menolehkan kepala kesamping tepat kearahnya. Dia benar, namun apakah suatu saat nanti aku akan bisa seperti bulan yang berani memperlihatkan dirinya yang tidak sempurna. Kapan aku akan memiliki sinar seterang itu?