Kutorehkan tinta hitam di atas kertas kosong yang berserakan dengan rangkaian alur cerita klasik tentang hidup. ••• Ruang hampa tanpa arti. Pena tajam mengiris nadi. Delusi yang menyeruak bagai api. Membara tanpa henti. Namun, semua hanya tentang diri. Menyanggupi harapan tetapi tunjuk jari. Bagaikan dan andaikan hanyalah pretensi. Entahlah akan berakhir jadi apa nanti. - Azas R. ••• Suara asing yang memanggil, menyadarkanku bahwa waktu untuk terlena telah usai. Waktunya kututup dengan rapi satu kisah untuk sehari. "Kebiasaanmu tidak berubah yah, Zas. Istirahatlah," pintanya sembari merangkulku. Aku menganggukan kepala dan belirih pelan, "Iya sebentar, satu tanda merah terakhir." ••• Dia pembawa makna dalam kehampaan yang lama. Dia segalanya dalam aksara yang ada. Dia adalah asa pengganti kecewa. Ini kisahnya. Dari asa yang datang menjadi rasa yang berharga. ••••••C•E•R•P•E•N•••••• ||||||||||||||||||| Copyright©2023 FiksiRemajaxNurmayatiskr
1 part