Merelakan tidak semudah membalik telapak tangan. Kehilangan membuat semua orang merasakan rasa trauma. Aku Rara, remaja yang masih berusia belasan tahun dari enam bersaudara. Memiliki ibu yang sangat tangguh membuat ku sadar bahwa rapuh bukanlah sesuatu yang seharusnya meneduh dalam tubuh. Dari ibu, aku belajar bangkit dari sakit. Selain itu, aku memiliki kelima kakak yang sangat baik merawatku semenjak kecil. Aku tumbuh baik karena orang-orang terdekatku. Dijanuari ini, aku hanya ingin meminta agar aku bisa rela atas apa yang pergi yang mungkin tidak ada kembalinya. Rela akan sakit yang tidak ada obatnya. Rela akan janji yang tidak ada buktinya. Dan rela akan trauma yang tidak ada penawarnya.