Kalau saja sandiwara sialan itu tidak ada, Rea tidak akan terjebak dalam cintanya sendiri. Kalau saja dia tidak dekat dengan Devon, crush sahabatnya, mungkin Rea tidak akan menerima ajakan berpacaran pura-pura dengan si pencuri, berandalan Abipraya, mantan wakil ketua geng motor, atau gelar kriminal lainnya ada di dalam diri Nata.
Tapi, ternyata Nata tidak seburuk yang dipikirnya, ada sisi lain yang membuat Rea pada akhirnya jatuh hati. Dan begitu Nata mengungkapkan perasaannya duluan, justru Rea menolaknya karena traumanya terhadap lelaki. Begitu saja sampai ada akhirnya Rea berubah pikiran dan mereka menjalin hubungan.
Bencana tidak sampai di situ, di saat keduanya sudah mulai lebih dekat, mereka harus diberi dua pilihan antara kebahagiaan mereka atau orangtua masing-masing.
Bagaimana jadinya jika ibu satu-satunya Nata, dan ayah satu-satunya Rea disatukan oleh anak-anaknya sendiri-yang mana, Rea belum mengetahui identitas asli Nata bahwa dia adalah anak dari gurunya, alias calon ibu barunya nanti? Apakah hubungan mereka akan baik-baik saja, terus berlanjut bahagia, atau berujung luka? Atau... justru keduanya memilih mengalah saja?
"masukin Val, astaga! lo tuhh ya, bikin mumet tau gak!"
"masukin elo? disini? jangan dong Ra, dirumah aja!"
"baju lo, yang dimasukin. bukan gue! biji salak"
"Kalo lo aja yang masukin gimana?"
Bughhhhhhhh
...
Karena sesungguhnya ada banyak hal yang disembunyikan dibalik hubungan mereka.
Ps. Cerita ini memang sudah tamat, tapi tidak ada salahnya jika kalian meninggalkan komentar bukan?
Not revision yet.
Rank :
#4 in trueshorstory (27 agustus---)