Berita besar! Berita besar!
Penduduk Qingzhou menyebarkan berita ini satu sama lain.
Setelah 200 tahun tidak memiliki anak perempuan, keluarga Jiang dari Xijin Ferry akhirnya melahirkan seorang bayi perempuan.
Legenda mengatakan bahwa bayi perempuan ini dilahirkan dengan keberuntungan yang besar.
Pada hari dia dilahirkan, tanah yang dilanda kekeringan panjang diberkati dengan hujan lebat.
Beberapa hari setelah dia lahir, ketika para tetua naik gunung untuk berburu, mereka menemukan jamur spiritual yang sangat besar, memenuhi kebutuhan mendesak keluarga.
Setengah tahun setelah dia lahir, ayahnya menduduki peringkat teratas dalam ujian kekaisaran dan diangkat sebagai sarjana terbaik, membawa kemuliaan bagi leluhur mereka. Setelah menjadi pejabat, di bawah restu dari si kecil tersayang, dia berturut-turut menanam varietas biji-bijian baru dengan hasil tinggi yang menghasilkan ribuan kati per mu, yang mengejutkan dunia. Perjalanannya mulus saat dia naik pangkat.
Para bangsawan memandang Jiang Yuqing secara halus mendapatkan bantuan dari Kaisar atas nama ayahnya, dan kemudian pada putri mereka sendiri yang hanya tahu bagaimana memperjuangkan perhatian dan merasa cemburu. Air mata rasa iri mengalir dari sudut mulut mereka.
Ayah Jiang dengan lemah mengangkat tangannya: Aku bersumpah aku tidak mengajarinya hal itu, apakah kamu percaya padaku?
Para bangsawan: Tsk...
Melihat gadis kecil itu menjadi semakin luar biasa, menarik segerombolan pengagum yang heboh, seorang pangeran akhirnya menjadi marah, pedangnya menyapu dan meninggalkan darah mengalir seperti sungai: Bunga yang aku pelihara, bagaimana beraninya kamu!
Setelah cukup lama menetap di kota. Alin, gadis berusia 23 itu akhirnya kembali ke kampung tempat di mana kedua orang tuanya menetap. Akan tetapi alasan ia kembali ke kampung jelas bukan karena di jodohkan, sebab alasan utamanya pulang ke rumah ibunya ialah karena Alin tak sanggup lagi kalau harus hidup di kota besar tanpa memiliki perkerjaan tetap. Oleh sebab itu ia pulang ke rumah orang tuanya.
Tapi saat kembali ke kampung, Alin justru malah harus tinggal di bawah atap yang sama dengan kakak tirinya yang sedang menyandang status duda anak satu, bahkan bukan hanya itu Alin juga di hadapkan dengan satu kejadian yang merubah hidupnya secara drastis.