[1] DEAR, ABANG
  • Reads 36,380
  • Votes 2,910
  • Parts 70
  • Reads 36,380
  • Votes 2,910
  • Parts 70
Ongoing, First published Dec 30, 2023
5 new parts
"Kita sama, tapi kenapa ayah cuma sayang sama lo, bang?"

Bumi Kala Atmaja punya sejuta kebohongan yang ia sembunyikan. Luka-luka di sekujur tubuhnya berhasil ia sembuhkan tanpa bantuan orang-orang. Termasuk Langit Biru Atmaja--kakak kembarnya--yang tidak bisa di sebut kembar. Karena mereka hanya kembar tanggal lahir saja. Selebihnya mereka sungguh berbeda. Tidak, Langit tidak jahat padanya. Justru Bumi yang jahat di sini. Bumi yang selalu menyakiti Langit lewat kebohongannya.

Atau, Bumi yang terlalu bodoh karena semesta yang tidak pernah berpihak padanya?
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add [1] DEAR, ABANG to your library and receive updates
or
#3twin
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 9
Dosa Ku cover
NESTAPA [TERBIT] cover
ELIO RILEY SERGEYEV cover
Neverending [END] cover
Cahaya di Antara Bayangan [End]✓ cover
My Brother Series ❇️ cover
Jantung Untuk Papa [END] cover
UNSPOKEN [TELAH TERBIT] cover
I'm Okay [ Revisi ] cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.