Menjalani pernikahan yang menurut Zayra terlampau biasa-biasa saja membuatnya merasa jenuh. Apalagi dihadapkan dengan suami yang setiap kali berbicara selalu memancing emosinya. Tak pernah melakukan kekerasan, laki-laki itu hanya menjengkelkan bagi Zayra. Semua hal yang menjengkelkan itu selalu kalah setiap kali Zayra memandang sosok Arya dengan dalam. Dibalik tingkah menjengkelkannya, tetap laki-laki itu adalah pilihannya sedari awal. Ia pikir Arya yang dipilihnya menjadi pasangan sehidup semati tidaklah buruk. Namun hampir satu tahun pernikahan, dirinya hanya mendapatkan sebuah kebingungan. Zayra tentu tidak tahu bagaimana perasaan Arya yang mengemban peran sebagai suami. Tapi Zayra bukan tidak mengerti bahwa semestinya dari awal ia tak memilih Arya untuk berada di sisinya. Karena Zayra tahu laki-laki itu masih menyimpan rapi dan apik kenangan bersama mantan calon istrinya. Menjelang perayaan satu tahun pernikahan nanti haruskah ia memilih untuk mengakhiri semuanya dengan Arya, laki-laki pertama yang mengisi hati serta harinya?
40 parts