Farid melakukan kesalahan besar saat masa remajanya, dan mau seberapa besar usahanya untuk memperbaiki keadaan, semuanya tetap sama. Ada korban atas kesalahan bodohnya; Nadi. Begitu Farid memanggilnya. Dan hanya dengan melihat Nadi, perasaan bersalahnya akan terus menumpuk, membuat Farid selalu kesulitan untuk menjalani hidup. Nadi, anak kecil berusia tiga belas tahun itu tak sepatutnya hidup seperti ini. Nadi, anaknya, berhak untuk bahagia.