Zhu Yan × Zhou Yichen
Langkah kecil di lorong waktu,
terjalin rapi dalam titah sang Maha.
Takdir ditulis tanpa ragu,
meski kabut menyelimuti arah jiwa.
Di relung hati yang berbisik lirih,
ada tanya yang tak pernah sirna.
Mengapa badai harus singgah?
Mengapa mentari kadang enggan menyapa?
Namun ku tahu, di balik gulita,
ada rencana yang tak ku mengerti.
Setiap duri, setiap luka,
mengarah pada jalan suci yang pasti.
Takdir, oh takdir, bukan soal pilihan,
tapi cara jiwa merangkul perjalanan.
Bila waktu ini tak selalu ramah,
esok harapan kan bersemi indah.
Dalam janji-Nya yang tak pernah salah,
aku berjalan, meski tanpa peta.
Sebab takdir ini, sudah diatur,
menuntunku pulang ke pangkuan-Nya.
pic- weibo @白夜鬼铃
Melintasi waktu dan kembali ke masa lalu hanyalah sebuah dongeng semata bagi semua orang. Namun, apa jadinya jika hal itu memang pernah terjadi, atau saat ini sedang terjadi?
Lei Wujie awalnya tidak percaya, namun ketika ia bertanya lebih lanjut, semuanya benar-benar nyata. Dia kembali ke masa lalu setelah tertabrak mobil yang membuatnya merasa nyawanya seperti melayang.
Harus hidup dengan tubuh seseorang yang mirip dengannya namun memiliki sifat yang berbeda adalah sebuah tantangan baginya. Belum lagi hal-hal di masa lalu sangatlah berbeda dengan di dunia modern.
Wujie harus menerima kenyataan bahwa ia akan menetap di masa lalu dan harus mencari tahu caranya untuk kembali ke masa depan.