Sebuah mobil sedan putih memasuki sebuah pekarangan rumah bernuansa coklat. Rumah sederhana itu akan menjadi tempat tinggal Marsya bersama Papa-nya, Adrian. Mereka baru saja pindah dari rumah lama yang ada di Surabaya ke rumah baru di Jakarta. Meski rumah yang kali ini tidak sebesar rumah lama.
Marsya Zevanya Adrian, gadis berumur 16 tahun itu pindah bersama sang Papa, Adrian Ilham. Mereka pindah agar mereka bisa melupakan kejadian 'pembunuhan' yang menimpa Evelyn Zevanya, ibu Marsya. Evelyn kehilangan nyawanya setelah seseorang membunuhnya di hotel Cempaka. Polisi menangkap 2 orang pelaku, atas peristiwa tersebut. Mereka juga diharuskan pindah rumah akibat perusahaan yang Adrian kelola mengalami kebangkrutan.
"Sya, maafin papa ya..rumahnya sederhana" kata Adrian seraya menepuk pundak Marsya.
"Gak pa-pa pah...yang penting kita bahagia" balas Marsya seraya menatap Adrian.
Mereka memasukkan barang-barang bawaan. Kamar Marsya terletak di sebrang kamar Adrian. Cewek itu memajang foto keluarga kecil mereka di kamarnya. Di tatapnya foto yang takkan terulang lagi itu.
"I love you ma.."
Di dalam hati Marsya ia masih sangat terluka dan terpukul atas apa yang menimpa keluarganya. Marsya akan merindukan sosok ibu yang jadi tempat curhatnya. Marsya merebahkan badannya ke atas kasur empuk yang baru saja ia bersihkan.
Saat ia akan memejamkan mata...