Story cover for Berondongku 🖤 || (Haruto Fanfiction) by Fipuafik
Berondongku 🖤 || (Haruto Fanfiction)
  • WpView
    Reads 52
  • WpVote
    Votes 3
  • WpPart
    Parts 3
  • WpView
    Reads 52
  • WpVote
    Votes 3
  • WpPart
    Parts 3
Ongoing, First published Jan 01, 2024
"Kan aku udah bilang sebelumnya, jangan kayak gitu, nanti kamu sendiri yang susah"ujar Haruto dengan raut kesalnya yang tak bisa ia sembunyikan. 

"Eitss, ga boleh marah-marah ya, aku lebih tua dari kamu, durhaka lho, ngga sopan"ujar Hanabi membela diri.

"Tsk, susah ngomong sama orang tua"timpal Haruto yang membuat Hannabi speechless. 

-Cerita Hanabi dan pacar berondongnya-
All Rights Reserved
Sign up to add Berondongku 🖤 || (Haruto Fanfiction) to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
ASIMETRIS [NOMIN] cover
S2: After Engagement  cover
Unwanted Fate  cover
Death Twice  cover
Jenderal Tawanan Kaisar  cover
My Wife Is Boy [BL] cover
Second  cover
OMEGA EKSKLUSIF  cover
JEEVANA cover
MENJADI SUGAR BABY cover

ASIMETRIS [NOMIN]

36 parts Ongoing

Kenal Galaksi? Si Pangeran Arsitektur yang digosipin seantero kampus. Si Casanova yang kalau senyum bikin pondasi hati runtuh. Orangnya kaku, presisi, dan logis. Pokoknya, "anak Teknik banget". Kenal Sena? Si anak DKV yang kalau nggak di studio, ya di kosan. Dunianya penuh cat, deadline, dan imajinasi liar. Orangnya bebas, ekspresif, dan kadang sedikit berantakan. "Anak FSRD banget". Dua manusia dari dua planet berbeda ini tidak saling kenal selama dua tahun, sampai sebuah paket nyasar memulai bencana. Sejak saat itu, hidup Sena yang penuh warna jadi makin "ramai". Tiba-tiba harus pusing mikirin maket Galaksi yang hancur, kanvasnya yang abstrak karena noda kopi, sampai harus ngadu ke Galaksi karena ban mobilnya dikempesin pas nekat parkir di teritori Teknik. Kenapa harus Galaksi? Entah, sepertinya wajah Galaksi memang paling pas untuk dikomplain. Kata orang, benci itu tanda cinta. Kalau untuk Galaksi dan Sena, benci itu tanda... sial. Tapi kalau kesialan itu terjadi terus-terusan, jangan-jangan memang sudah takdirnya.