Napasnya membeku saat udara yang dirinya hirup selalu bagai debu karat yang membakar tenggorokan; menyiratkan sebuah hasil dari garis keji manusia yang menjadi sebabnya senantiasa abadi dalam dunia penuh sesak. Sendirian. Terkutuk, dan dikutuk. Tatkala menelan amis dari pahitnya memori di kala itu tak lagi sanggup dirinya lakukan, darah yang mengalir dari matanya tak lagi bermakna apa pun. Itulah sebabnya, dia mengutuk semuanya. Dia berjanji akan mengutuk napas seluruh umat manusia. Alasan yang mengutuknya, dan membelenggunya menjadi roh terkutuk; Ryomen Sukuna, Sang Raja Kutukan.