Story cover for I'm Brian by wp_dijea
I'm Brian
  • WpView
    Reads 294
  • WpVote
    Votes 34
  • WpPart
    Parts 11
  • WpView
    Reads 294
  • WpVote
    Votes 34
  • WpPart
    Parts 11
Ongoing, First published Jan 03, 2024
Plakkk. 

Bunyi tamparan keras berasal dari tangan seorang gadis yang tubuhnya sudah berada dibawah kukungan tubuh seorang pria. Wajah mereka sangat dekat, bahkan dia bisa merasakan hembusan nafas hangat pria yang ada diatasnya ini. 

"SADAR PAK, SAYA BAWAHAN BAPAK!!!"

Teriaknya menggelegar ke seluruh penjuru ruangan. 

Tubuhnya bergetar hebat karna ketakutan, air matanya terus mengalir tanpa henti. 

"Tolong saya" lirih pria yang notabene adalah atasannya dengan tatapan sayu. Tapi, lima detik kemudian tatapan itu berubah menjadi tatapan bergairah penuh nafsu. 

Gadis itu menggeleng ribut, "pak, jangan pakkk".

Dan setelahnya hari itupun dikutuk oleh gadis, ralat wanita. Ya mahkota yang selama ini ia jaga akhirnya direbut paksa oleh bosnya sendiri.
All Rights Reserved
Sign up to add I'm Brian to your library and receive updates
or
#20insiden
Content Guidelines
You may also like
CEO Itu Naksir Gue?! | Drarry by vv_yaaw09
4 parts Ongoing
Gue udah kerja di PT Malfoy Corp ini hampir lima tahun. Dari mulai nyapu lantai, buang sampah, sampai bikin kopi buat para petinggi perusahaan, semuanya gue lakuin dengan hati yang... yah, biasa aja sih. Bukan yang sepenuh hati banget, tapi juga bukan yang males-malesan. Hidup gue tenang, santai, nggak ada drama. Sampai hari sial itu datang. Gue lagi bawa nampan kopi buat meeting besar di ruang CEO. Semuanya masih aman terkendali, sampai tiba-tiba gue kepleset karena kabel charger yang menjulur di lantai. Dalam hitungan detik, kopi panas di tangan gue terlempar ke udara dan brak! Tumpah tepat di jas mahal warna abu-abu milik Mr. Draco Malfoy. Lo tau nggak siapa Mr. Draco? Dia bukan cuma CEO PT Malfoy Corp, tapi juga the coldest boss ever. Wajahnya flat, suaranya tajem, dan sikapnya? Jangan ditanya. Dia tuh tipe bos yang nggak ragu buat fire karyawan hanya karena kesalahan kecil. Bahkan, dia punya aturan absurd di perusahaan ini: "No Office Romance" alias karyawan dilarang keras pacaran sama rekan kerja. Dan sekarang? Gue baru aja bikin baju doi basah kuyup. Gue langsung membeku di tempat, otak gue nge-freeze, tangan gemetar sambil masih megang nampan kosong. Semua orang di ruangan juga pada diem. Bahkan, Pak Antoni dari divisi keuangan yang biasanya nggak pernah bisa diem pun tiba-tiba jadi patung lilin. Mata abu-abu tajem milik Mr. Draco langsung ngelock ke gue. "Potter." Suaranya rendah, tapi bikin bulu kuduk gue berdiri. "What. The. Hell." Gue otomatis refleks nunduk dalam-dalam. "S-sorry, Mr. Draco. Gue nggak sengaja, sumpah! Kabelnya-" "Keluar." Gue nggak bisa ngelawan. Dengan kepala masih nunduk, gue langsung jalan mundur, keluar dari ruangan sambil nahan napas. Tapi sebelum pintu ketutup, gue sempat ngeliat ekspresi Mr. Draco yang... aneh. Bukan marah, tapi lebih ke... mikirin sesuatu. Dan di hari itu, gue nggak tau kalau insiden kopi ini bakal ngerubah hidup gue selamanya.
The Role of Actor's Girlfriend by megumisora
17 parts Ongoing
"Gue pengen kembali ke kehidupanku sebelumnya. Gue menyesal pengen nyoba hidup kaya di novel-novel. Ternyata semua ini sangat menyebalkan." Gumam wanita yang tidak disadari masih terdengar oleh sosok pria yang berdiri di belakangnya. Pria itu berjalan mendekati Frida dan mendekatkan bibir merah mudanya di telinga wanita itu. "Sayangnya semua itu hanya impian belaka yang tidak akan pernah terwujud, sayang." Ucap pria itu dengan diakhiri gigitan di telinga frida. Hal itu membuat wanita muda memutar baliknya dan mendorong tubuh pria di belakangnya. Sayangnya bukan jarak keduanya semakin menjauh. Pria itu malah menarik tangan Frida yang membuat tubuh wanita itu berhimpitan dengan tubuhnya. "Lepaskan." Ucap Frida pada pria di depannya. Pria itu dengan santai melingkar tangannya di pinggang sang wanita. "Tentu saja tidak akan pernah sayang." Sebuah kecupan mendarat pada bibir ranum sang wanita. "Kamu harus terbiasa dengan ini semua sayang, salah kamu sudah membuatku tertarik denganmu." Ucap pria itu dengan senyuman tipis terlukis di wajahnya. "OMG mama selamatkan aku." Teriak Frida yang membuat pria itu malah terkekeh karena tingkah menggemaskan wanitanya. Ya, dia sudah mengecap wanita di depannya menjadi miliknya. Dia tidak akan pernah melepaskan miliknya. "Kamu sangat menggemaskan sayang." Ucap pria itu yang diakhiri kecupan kembali tapi pada pipi cabi sang wanita. "Apa salah gue sampai dapat cowok red flag begini? Gue pengen cowok green flag. Kirimkan aku cowok seperti itu dong." Ucap frida pasrah dalam hatinya. Walaupun dia mengakui pria di depannya sangat tampan dan selalu berhasil membuat dirinya insecure seketika.
Sweet Home || HoonSuk by ren_ararws
12 parts Ongoing
"Mau main rumah-rumahan sama gue ga?" Hyunsuk pikir, pertanyaan segila itu cuma lelucon receh dari musuh bebuyutannya. Tapi ternyata, satu jawaban 'iya' bisa jadi tiket masuk ke dunia yang sama sekali ga pernah ia bayangkan - dunia milik Park Jihoon dan teman-teman. Sebagai ketua osis yang hidupnya lurus-lurus aja, Hyunsuk meerasa ga ada alasan untuk terus ketarik ke urusan anak geng motor kayak Jihoon. Tapi entah kenapa, takdir selalu nemuin cara buat nyeret mereka berdua ke situasi yang sama. Lagi. Dan lagi. Mereka seperti kutub yang saling bertolak belakang: satu teratur dan dijunjung, satunya lagi liar dan sulit dipahami. Tapi entah bagaimana, semesta selalu berhasil mempertemukan mereka dalam situasi yang tak bisa dihindari. Hyunsuk perlahan menyadari, di balik sikap sembrono dan wajah tengil Jihoon, ada sisi lain yang tak pernah ia sangka. Ada luka, rahasia, dan sebuah dunia yang perlahan membuka dirinya - membuat Hyunsuk sadar, apa arti rumah yang sebenarnya. "Oh Jihoon si ketua Díamonds? Geng motor yang sukanya cosplay jadi keluarga cemara itu? Pfftt kek banci!" "Kak Hyunsuk baik banget, jadi mama aku aja ya?" "Mama? Ogah! Selera gue kan bukan om-om udah punya anak istri, dikira pelakor kali ah" "Bukan! Bukan orang tua beneran, tapi mamah-mamah an, nanti yang jadi papa nya Papa Jihoon" "HAH?!" "I hate you, but then i love you" "Kalo lo mau jadi pacar gue, lo juga harus terima semua anak-anak gue" "Are you flirting or starting a fight?" "Yes! Mama baru has been detected~" - All pict cr: Pinterest !!-Irregular updates-!!
You may also like
Slide 1 of 10
CEO Itu Naksir Gue?! | Drarry cover
Married With CEO : Happiness cover
MY PERFECT SUAMI  cover
Marry My CEO (Cetak) cover
The Role of Actor's Girlfriend cover
I'm Hurt (Sehun - Jieun) (✔) cover
More Than Senior cover
Sweet Home || HoonSuk cover
Life Secretary cover
Bang (SAT) cover

CEO Itu Naksir Gue?! | Drarry

4 parts Ongoing

Gue udah kerja di PT Malfoy Corp ini hampir lima tahun. Dari mulai nyapu lantai, buang sampah, sampai bikin kopi buat para petinggi perusahaan, semuanya gue lakuin dengan hati yang... yah, biasa aja sih. Bukan yang sepenuh hati banget, tapi juga bukan yang males-malesan. Hidup gue tenang, santai, nggak ada drama. Sampai hari sial itu datang. Gue lagi bawa nampan kopi buat meeting besar di ruang CEO. Semuanya masih aman terkendali, sampai tiba-tiba gue kepleset karena kabel charger yang menjulur di lantai. Dalam hitungan detik, kopi panas di tangan gue terlempar ke udara dan brak! Tumpah tepat di jas mahal warna abu-abu milik Mr. Draco Malfoy. Lo tau nggak siapa Mr. Draco? Dia bukan cuma CEO PT Malfoy Corp, tapi juga the coldest boss ever. Wajahnya flat, suaranya tajem, dan sikapnya? Jangan ditanya. Dia tuh tipe bos yang nggak ragu buat fire karyawan hanya karena kesalahan kecil. Bahkan, dia punya aturan absurd di perusahaan ini: "No Office Romance" alias karyawan dilarang keras pacaran sama rekan kerja. Dan sekarang? Gue baru aja bikin baju doi basah kuyup. Gue langsung membeku di tempat, otak gue nge-freeze, tangan gemetar sambil masih megang nampan kosong. Semua orang di ruangan juga pada diem. Bahkan, Pak Antoni dari divisi keuangan yang biasanya nggak pernah bisa diem pun tiba-tiba jadi patung lilin. Mata abu-abu tajem milik Mr. Draco langsung ngelock ke gue. "Potter." Suaranya rendah, tapi bikin bulu kuduk gue berdiri. "What. The. Hell." Gue otomatis refleks nunduk dalam-dalam. "S-sorry, Mr. Draco. Gue nggak sengaja, sumpah! Kabelnya-" "Keluar." Gue nggak bisa ngelawan. Dengan kepala masih nunduk, gue langsung jalan mundur, keluar dari ruangan sambil nahan napas. Tapi sebelum pintu ketutup, gue sempat ngeliat ekspresi Mr. Draco yang... aneh. Bukan marah, tapi lebih ke... mikirin sesuatu. Dan di hari itu, gue nggak tau kalau insiden kopi ini bakal ngerubah hidup gue selamanya.