Story cover for Secret Admirer by _AnneFlo
Secret Admirer
  • WpView
    LẦN ĐỌC 12
  • WpVote
    Lượt bình chọn 0
  • WpPart
    Các Phần 3
  • WpView
    LẦN ĐỌC 12
  • WpVote
    Lượt bình chọn 0
  • WpPart
    Các Phần 3
Đang sáng tác, Đăng lần đầu thg 1 04, 2024
Seseorang pernah berkata padaku untuk tidak menyatakan perasaanku pada seseorang yang aku suka.

Kenapa? tanyaku.

Apa karena aku perempuan? 

Memangnya seorang perempuan tidak boleh menyatakan perasaannya terlebih dahulu? 

Bukankah akan lebih baik jika aku menyatakan perasaan terlebih dahulu? Karena dengan begitu aku bisa tahu apakah seseorang tersebut mencintaiku juga atau tidak? Jika dia menolak, maka aku bisa memutuskan untuk berhenti mencintainya. 

Bukankah itu terdengar lebih baik? dan juga aku tidak menyiksa diri dengan rasa penasaran yang ada dipikiranku.

Tapi?

Itu isi pikiranku sebelum aku terjebak dalam situasi, dimana diamku dapat membuat seseorang yang aku cinta berada dekat denganku. Tanpa aku mengungkapkan perasaanku, aku sudah mengetahui bahwa bukan aku seseorang yang dia cinta. 

Untuk saat ini aku berusaha merahasiakan perasaanku padanya, dan berencana untuk mengatakannya saat kelulusan nanti. Hanya agar dia tahu, bahwa aku pernah menaruh hati padanya. Tidak lebih.

Tapi sebelum kelulusan, entah bagaimana dia bisa tahu bahwa aku menyimpan rasa padanya. Dan seperti yang kita tahu...


Dia menjauh. 


Lagipula apa yang aku harapkan? Tentu saja dia akan menjauh, karena memang bukan aku yang dia inginkan. Benar?

Tidak apa-apa, setidaknya dia tahu perasaanku. Ucapku menghibur diri sendiri.


Dan sekarang...


Waktuku untuk berhenti mencintainya.


------
Bảo Lưu Mọi Quyền
Sign up to add Secret Admirer to your library and receive updates
Hoặc
#38wanda
Nội dung hướng dẫn
Bạn cũng có thể thích
You're Here, But Not For Me bởi MyMiela
8 chương Đang sáng tác
Katanya, tatapan bisa bohong. Tapi kenapa setiap kali mataku dan matanya bertemu, jantungku selalu membocorkan semuanya? Aku yang diam-diam menyimpan perasaan, dan dia... entah menyembunyikannya, atau memang belum menyadarinya. Kadang aku berharap dia gak lihat. Tapi kadang juga kecewa waktu dia beneran gak lihat. Lucu ya? Dan aku? Aku tetap di sini. Setiap kali aku melihatnya, aku hanya bisa menatap dari kejauhan, menyembunyikan perasaan yang tak pernah terucap. Aku takut, jika aku mengungkapkannya, semuanya akan berubah. Jadi, aku memilih diam, menikmati setiap momen kecil yang bisa aku curi bersamanya. Aku sering bertanya-tanya, apakah dia pernah merasakan hal yang sama? Namun, aku terlalu takut untuk mencari tahu jawabannya. Karena jika ternyata tidak, aku harus siap menerima kenyataan yang menyakitkan. Aku tahu, ini bukan cinta yang sehat. Tapi bagaimana aku bisa berhenti mencintainya, jika setiap detik aku hanya memikirkannya? Aku mencoba untuk menjauh, untuk melupakan perasaan ini. Namun, semakin aku mencoba, semakin aku terjebak dalam perasaan yang sama. Seolah-olah hatiku menolak untuk melepaskan. Aku membayangkan bagaimana rasanya jika dia tahu perasaanku. Apakah dia akan menjauh, atau justru mendekat? Namun, semua itu hanya ada dalam pikiranku. Aku menulis tentangnya, tentang perasaanku yang tak pernah sampai. Menulis menjadi pelarianku, satu-satunya cara untuk menyalurkan perasaan ini. Karena aku tahu, aku tak akan pernah bisa mengatakannya langsung padanya. Aku hanya bisa diam dan menahan semuanya sendiri. Tapi mungkin, inilah caraku mencintai. Dalam diam, tanpa harapan, tapi penuh ketulusan. Aku tahu, mencintai dalam diam adalah pilihan yang menyakitkan. Tapi aku juga tahu, ini adalah satu-satunya cara agar aku tetap bisa berada di dekatnya. Meskipun hanya sebagai teman, aku sudah cukup bahagia. Karena setidaknya, aku masih bisa melihat senyumnya setiap hari.
Bạn cũng có thể thích
Slide 1 of 7
Cinta dan Takdir Rania [End] cover
You're Here, But Not For Me cover
Rahellitha  cover
NAVILLERA cover
Lara yang tak kunjung USAI ||•ondah•|| cover
T E M P O (Terlalu Emosi Membuat Pembaca Ogah) cover
We Can't Be Friends cover

Cinta dan Takdir Rania [End]

56 chương Hoàn thành

❝Keputusan berat yang harus aku ambil, demi menjagaku juga menjagamu adalah menjauhimu. Bukan karena benci, tapi karena aku mencintaimu. Semata agar kau dan aku tidak terjerumus dalam syahwat yang hina.❞ Begitulah kutipan tulisan yang aku tulis dan kutujukan untuk seseorang, cinta pertamaku. Assalamu'alaikum ... aku Rania Andinadya. Jika kamu bertanya kisah ini mengisahkan tentang apa ... ini tentang perjalananku dalam menemukan hingga harus belajar mengikhlaskan cinta pertamaku. Aku, begitu mencintai dia. Namun anehnya, aku sama sekali tidak pernah berani mengungkapkan perasaanku padanya. Sampai suatu masa, ketika cintaku mulai terbalaskan, hidayah-Nya perlahan-lahan mengetuk pintu hatiku. Aku pun menyadari, aku dan dia tidak seharusnya sering berinteraksi, demi menghindari syahwat yang hina. Meski telah berhijrah, cintaku kepadanya masih sama. Dalam diam, aku tetap mencintai dan mendo'akan kebaikan untuknya. Tapi, siapa sangka takdir malah berkata lain. Setelah menjauhinya sebab cinta, ia telah menemukan pujaan hatinya. Lantas aku berusaha mengikhlaskan, meskipun ikhlas adalah suatu hal yang teramat pelik. Dan satu pertanyaan terus mengusik pikiranku ... mampukah aku mengikhlaskannya?