Alikhan Zaiban Akarsana
  • Reads 2,292
  • Votes 131
  • Parts 19
  • Reads 2,292
  • Votes 131
  • Parts 19
Ongoing, First published Jan 04, 2024
Pukul 06.35 Ayana berangkat ke sekolah karna hari ini adalah jadwalnya piket.Kali ini ia menaiki angkutan umum untuk pergi ke sekolah


Saat sudah sampai disekolah ia segera menuju kelasnya tanpa mampir ke kantin atau tempat lainnya.
Saat sampai kelas ia langsung menuju mejanya untuk menaruh tasnya terlebih dahulu sebelum ia akan membersihkan kelasnya.Namun belum ia menaruh tasnya ia dibuat bingung oleh buket bunga yang tergeletak di atas mejanya.
Ingin bertanya siapa yang menaruh bunga dimejanya,tapi dikelas itu hanya ada dirinya sendiri.
Ia beranjak keluar kelas dengan harapan ada seseorang diluar kelas yang kemungkinan bisa jadi orang tersebut yang menaruh bunga di mejanya.
Namun nihil ternyata sama saja diluar pun tidak ada siapa pun,,sekolah masih sepi.

Namun seperkian detik ia tersenyum dan berpikir "apa mungkin ini dari Alikhan?" gumamnya dalam hati dengan senyuman yang tak pernah luntur dari wajahnya.

Tapi disisi lain Alikhan yang baru menginjakkan kaki dilantai bawah tepatnya di lapangan.Ia melihat Ayana sedang tersenyum sambil menatap bunga yang sedang ia pegang.Alikhan tidak tau itu dari siapa namun ia berpikir mungkin bunga dari seseorang yang spesial bagi Ayana,dan akhirnya sukses membuat seorang Alikhan cemburu

"Mengapa aku harus cemburu,yang bahkan aku tak berhak atas itu"gumam Alikhan dalam hati 
                    
pacaran hanya menjadi sarana pemuas egoku agar kamu tak dimiliki seseorang
           _Alikhan Zaiban Akarsana_

Aku memang mencintaimu namun pacaran bukan jalan untuk mendapatkanmu
           _Alikhan Zaiban Akarsana_

Mencintaimu dalam diam adalah caraku menjagamu
           _Alikhan Zaiban Akarsana_
All Rights Reserved
Sign up to add Alikhan Zaiban Akarsana to your library and receive updates
or
#462ceritasma
Content Guidelines
You may also like
LILY | Princess Alexander by T_I_T_I_E
47 parts Ongoing
Elizabeth (Eli) adalah seorang wanita yang hidup bahagia bersama suaminya, Albert, dan ketiga putra mereka. Kebahagiaannya semakin lengkap saat ia mengetahui dirinya kembali hamil, berharap kali ini dikaruniai seorang anak perempuan. Namun, semua impiannya hancur dalam sekejap ketika Albert tiba-tiba pulang dengan amarah yang membara, menuduhnya telah berselingkuh. Tanpa diberi kesempatan untuk menjelaskan, Eli diusir dari rumah dengan kejam. Hujan deras mengiringi kepedihannya saat ia tersungkur di depan gerbang mansion, ditinggalkan oleh pria yang paling ia cintai. Dengan hati yang hancur dan bayi dalam kandungannya yang belum sempat ia beri tahu, kini Eli harus menghadapi kenyataan pahit, ketika kehidupannya yang sempurna telah berubah menjadi kehancuran hanya dalam semalam, hal itu terjadi akibat kesalahan pahaman yang bahkan tidak pernah ia lakukan. 16 tahun berlalu... Di sebuah kota kecil yang jauh dari kehidupannya dulu, seorang gadis cantik, bertubuh mungil dan imut berjalan di samping ibunya, Eli. Lily Amora Queenzea Alexander gadis manis berpipi chubby itu, kini sudah berusia 15 tahun, tumbuh dengan penuh kasih sayang, tanpa mengetahui kelamnya masa lalu yang menyelimuti ibunya. Namun, takdir perlahan mempertemukan mereka kembali dengan masa lalu yang telah lama Eli tinggalkan. Akankah kebenaran akhirnya terungkap? Dan apakah Albert masih menyimpan amarah, atau justru menyesali keputusan yang menghancurkan keluarganya selama 16 tahun ini? Langsung baca ceritanya❣️ (Semua gambar yang terdapat di cerita ini bersumber dari Pinterest) (Hanya cerita karangan, yang tidak baik jangan di tiru!)
You may also like
Slide 1 of 10
Adrian  cover
TRANSMIGRASI CEGIL [END] cover
LILY | Princess Alexander cover
Raka Alandra (The End) cover
I'm Alexa cover
Transmigrasi Ephemeral Maiden cover
Roommate With Benefits cover
THEORUZ cover
LIMERENCE cover
NARENDRA, SPOILED HUSBAND (END) cover

Adrian

49 parts Ongoing

Seumur hidupnya, Adrian hanya menjadi bayangan di keluarganya sendiri. Hingga suatu malam, satu kalimat menghancurkan segalanya. Ia pergi tanpa menoleh-tanpa rencana, tanpa tujuan. Tapi bisakah bayangan benar-benar menemukan cahayanya sendiri?