Bibir Lisa terasa panas dan memar karena ciuman paksa yang tidak tanggung-tanggung itu. Dan di bibir lelaki itu terdapat bekas lipstick merah Lisa yang membekas di mana-mana.
Lelaki itu melirik Lisa dengan jahat, lalu mengusap mulutnya, kemudian dia berdiri, dan mengeluarkan setumpuk uang dari saku jas-nya.
"Ternyata kau hanyalah seorang pelacur rendahan." gumam lelaki itu muak, lalu melemparkan uang itu ke pangkuan Lisa, dan melangkah pergi.
Meninggalkan Lisa yang terpana tidak menyangka akan semua hal yang dialaminya.
Ketika bayangan lelaki itu menghilang di tengah hiruk pikuknya orang yang menikmati malam. Lisa menghapus cairan hangat di sudut matanya.
Ya. Dia memang pantas dihina. Meskipun pekerjaan ini bukanlah pekerjaan menjual diri, tetapi dia telah merendahkan dirinya sendiri dengan melakukan ini semua.