Perihal menghilangkan rasa diam, ego dan gengsi. itu semua menghancurkan segalanya, menghancurkan tatanan yang sudah tertata rapi. tak henti henti nya mendapat dukungan dan semangat dari diri yang besar, namun kegagalan sudah pasti ada. sebenarnya gagal itu bukan karena kita kurang berusaha tapi gagal juga bisa ada karena hati saat mengerjakan berkelana kemana mana dan tak bisa jernih. Siapa sangka jika kelana tadi yang membawanya bertemu dengannya yang lebih memusingkan lagi, membuatnya memuncak tiap saat, teruji dan sudah tak tau lagi hendak bagaimana. Kini hanya dia, diri dan sendiri yang bisa mengendalikan dirinya. dan perihal rasa dia yang benar benar nyata. dia harus lebih memahami untuk kedepannya. bukankah rasa paham yang besar sangat amat dibutuhkan?? lalu apakah akan terus terobsesi pada rasa itu??All Rights Reserved
1 part