Cinta Halal Kita[On Going]
27 parts Ongoing Menceritakan tentang dua insan yang saling jatuh cinta, tetapi jalan mereka tidaklah mudah.
Pertemuan mereka yang penuh warna diwarnai oleh perbedaan karakter yang mencolok. Cinta yang mulai tumbuh di hati masing-masing justru sering terganggu oleh gengsi, ego, dan sifat keras kepala. Namun, perjalanan mereka berujung pada sebuah ikatan suci yang dimulai dengan kalimat sakral, "Qobiltu."
Gadis itu bernama Aiza Chafiya Laila Jannahti Rafiq.
Seorang santriwati di pondok Umma Hana, Aiza adalah gadis yang dikenal bar-bar, ceria, dan penuh semangat. Di balik sifatnya yang spontan, Aiza juga memiliki sisi kalem dan penyayang yang membuatnya menjadi pribadi yang menarik perhatian banyak orang.
Lelaki itu bernama Muhammad Bilal Hafiz Rafiq.
Seorang pria dengan karakter yang kalem, dingin, namun tegas. Bilal cenderung cuek dan galak di mata orang lain, namun jauh di lubuk hatinya, ia menyimpan kelembutan yang hanya terlihat oleh mereka yang mampu mendekatinya. Dunia Aiza yang penuh warna bertabrakan dengan dunia Bilal yang kaku, menciptakan konflik sekaligus dinamika yang tak terduga.
Kisah mereka adalah tentang cinta yang bertumbuh perlahan, mengatasi perbedaan, dan menemukan cara untuk saling memahami. Hingga akhirnya, cinta mereka menjadi halal dengan lantunan ijab kabul:
"Qobiltu nikahaha wa tazwijaha alal mahril madzkuur wa radhiitu bihi, wallahu waliyyu taufiq."
Suara saksi yang serentak menjawab, "Sah," menjadi awal perjalanan cinta mereka yang penuh makna dan pelajaran.
Kini, Aiza dan Bilal menghadapi perjalanan baru sebagai suami istri. Perjalanan yang penuh dengan dinamika, tantangan, dan pembelajaran. Mereka membuktikan bahwa cinta yang dibangun di atas pondasi iman dan kesabaran akan selalu mampu mengatasi segala rintangan.
Cinta halal bukan hanya tentang dua hati yang bersatu, tetapi tentang perjalanan yang terus dirangkai dengan ketulusan, pengorbanan, dan keberkahan.