Kegilaan ini terjadi begitu saja, saat keluarganya memaksa Lara pulang untuk mengeklaim warisan yang di tinggalkan oleh orang tuanya karena meninggal akibat kecelakaan.
Itu semua di luar prediksi, teman Lara pun kaget Karena wanita itu malah berpesta liar di bar bahkan sebelum seminggu kematian orang tuanya.
"Lo bener-bener gila!"
Lara, "I'am."
"Lo kesini cuman ngambil warisan, dan lo gak keliatan berduka. Gak usah jauh-jauh berduka, lo bahkan gak repot ngedrama sedih di pemakaman. Lo--ah! Ini bikin branding lo jelek dimata semua orang,"
"Gue bukan owner skincare!"
"Out of the topic, bitch!"
"I don't fucking care, pusing amat mikir reputasi. Gimanapun gue, gak ngaruh juga, they still hate me. Jadi percuma pencitraan, yang ada rugi tenaga gue!"
"Durhaka banget jadi anak, gitu juga orang tua lo!"
Lara tidak peduli, kembali meminum sloki di tangannya, "Anak mereka 'Dia' doang, sejak kapan gue jadi anak. Jadi, stop gue gak mau bahas apapun lagi, it's time to party!"
Bridia Owen seorang countess yang berparas cantik. Suaminya Stuart Owen diangkat menjadi Count saat masih berusia muda, 28 tahun. Sejak menjadi kepala keluarga dia sering sibuk, sebuah keuntungan dia memiliki istri yang sabar dan pengertian. Bahkan keluarga mereka menjadi panutan. Usia pernikahan mereka yang kedua mereka dikaruniai seorang bayi laki-laki yang sehat. Kehidupan terus berputar hingga Bridia merasakan ingin bebas. Ingin kembali muda. Ingin bermain kesana kemari.
Suatu saat dia mendapatkan seorang pekerja baru yang membantunya sedikit demi sedikit meraih mimpinya. Bermain dibelakang tuan count membuat hubungan mereka semakin bergairah. Hingga suatu saat Bridia harus menyusun rencana agar hubungan mereka tak tercium oleh keluarganya.
Bagian lengkapnya ada di karyakarsa. Check my bio!